2 Periode Revolusi Kuba: Sejarah, Penyebab, dan Dampaknya

Posted on

Pendahuluan

Revolusi Kuba adalah peristiwa penting dalam sejarah Amerika Latin dan dunia. Revolusi ini terdiri dari dua periode, yaitu periode pertama pada tahun 1953-1959 dan periode kedua pada tahun 1961-1965. Kedua periode revolusi Kuba memiliki sejarah, penyebab, dan dampak yang berbeda-beda.

Periode Pertama Revolusi Kuba (1953-1959)

Pada tahun 1953, Fidel Castro dan beberapa rekannya mencoba melakukan kudeta terhadap pemerintahan diktator Kuba, Fulgencio Batista. Namun, upaya kudeta tersebut gagal dan Castro ditangkap dan dipenjara. Setelah keluar dari penjara, Castro melanjutkan perjuangannya melawan pemerintah Batista dengan membentuk gerakan pemberontak yang disebut “26 Juli”.

Pada tahun 1956, Castro dan pasukannya mendarat di pantai Kuba dan memulai perang gerilya melawan pemerintah Batista. Perang gerilya ini berlangsung selama tiga tahun dan akhirnya berhasil memenangkan kekuasaan pada tahun 1959. Fidel Castro menjadi pemimpin Kuba yang baru, sementara Batista melarikan diri ke luar negeri.

Penyebab Periode Pertama Revolusi Kuba

Periode pertama revolusi Kuba dipicu oleh keinginan untuk menggulingkan pemerintahan diktator Batista yang korup dan otoriter. Selain itu, rakyat Kuba juga tidak puas dengan kondisi ekonomi yang buruk dan ketidakadilan sosial yang terjadi.

Batista mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat, yang melihat Kuba sebagai negara yang strategis dan penting di Amerika Latin. Namun, dukungan Amerika Serikat ini juga membuat rakyat Kuba semakin frustasi dan merasa tidak dihargai.

Dampak Periode Pertama Revolusi Kuba

Periode pertama revolusi Kuba mengubah wajah politik dan sosial Kuba. Fidel Castro dan gerakan pemberontaknya berhasil menggulingkan pemerintahan Batista dan memenangkan kekuasaan. Kuba menjadi negara sosialis dan komunis yang menentang Amerika Serikat.

Periode pertama revolusi Kuba juga membawa perubahan besar dalam bidang ekonomi dan sosial. Pemerintah Castro melakukan reformasi agraria yang mengambil alih tanah-tanah milik kelompok elite dan memberikannya kepada petani. Selain itu, pemerintah juga memperbaiki sistem pendidikan dan kesehatan.

Periode Kedua Revolusi Kuba (1961-1965)

Pada tahun 1961, Amerika Serikat melakukan invasi ke Teluk Babi di Kuba dengan tujuan untuk menggulingkan pemerintahan Castro. Namun, invasi ini gagal dan menjadi kekalahan besar bagi Amerika Serikat. Setelah kekalahan ini, pemerintah Kuba semakin memperkuat hubungan dengan Uni Soviet.

Pada tahun 1962, Amerika Serikat menemukan rudal Soviet di Kuba dan memicu krisis rudal Kuba. Krisis ini hampir memicu perang nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, tetapi akhirnya berhasil diatasi melalui perundingan diplomatik.

Penyebab Periode Kedua Revolusi Kuba

Periode kedua revolusi Kuba dipicu oleh konflik antara pemerintah Kuba dan Amerika Serikat. Amerika Serikat tidak puas dengan kebijakan sosialis dan komunis pemerintah Kuba, sementara pemerintah Kuba merasa terancam oleh kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang agresif.

Hubungan antara Kuba dan Uni Soviet semakin erat karena mereka memiliki ideologi yang sama. Uni Soviet memberikan bantuan ekonomi dan militer kepada Kuba untuk membantu memperkuat kekuatan negara tersebut.

Dampak Periode Kedua Revolusi Kuba

Periode kedua revolusi Kuba membawa dampak yang besar terhadap hubungan internasional. Krisis rudal Kuba hampir memicu perang nuklir, tetapi berhasil diatasi melalui perundingan diplomatik. Krisis ini juga membuat Amerika Serikat dan Uni Soviet memperkuat perjanjian pengendalian senjata nuklir.

Periode kedua revolusi Kuba juga membawa dampak pada kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Amerika Serikat semakin memperkuat embargo ekonomi dan politik terhadap Kuba, sementara Kuba semakin terisolasi dari dunia internasional.

Kesimpulan

Revolusi Kuba terdiri dari dua periode yang memiliki sejarah, penyebab, dan dampak yang berbeda-beda. Periode pertama revolusi Kuba dipicu oleh keinginan untuk menggulingkan pemerintahan diktator Batista yang korup dan otoriter, sementara periode kedua dipicu oleh konflik antara pemerintah Kuba dan Amerika Serikat. Dampak dari revolusi Kuba sangat besar, termasuk perubahan besar dalam bidang politik, sosial, dan ekonomi di Kuba serta mempengaruhi hubungan internasional antara Kuba, Amerika Serikat, dan Uni Soviet.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *