23 Maret 1919 Benito Mussolini Mendirikan Partai Fasis

Posted on

Pada tanggal 23 Maret 1919, Benito Mussolini mendirikan Partai Fasis di Italia. Partai ini awalnya bernama Partito Nazionale Fascista atau Partai Nasional Fasis. Ideologi fasis pada saat itu adalah paham yang didukung oleh kelompok-kelompok ekstremis yang ingin mengembalikan kejayaan Italia pada zaman Romawi.

Asal Usul Kata Fasis

Kata fasis berasal dari bahasa Latin fasces yang berarti sekumpulan tongkat dan kapak. Simbol ini digunakan oleh para pejabat Romawi sebagai tanda kekuasaan dan otoritas. Dalam konteks politik Italia pada saat itu, fasis diartikan sebagai kekuatan yang bersatu dan tak terkalahkan.

Mussolini dan Partai Fasis

Benito Mussolini adalah seorang wartawan dan aktivis politik yang memiliki pandangan politik yang sangat ekstrem. Ia memimpin gerakan sosialis sebelum akhirnya mendirikan Partai Fasis. Mussolini ingin mengubah Italia menjadi negara yang kuat, mandiri, dan merdeka.

Ia mengecam demokrasi, sosialisme, dan komunisme sebagai ideologi yang lemah dan tidak efektif. Mussolini memimpin Partai Fasis selama dua puluh tahun dan menjadi diktator Italia pada tahun 1925. Ia memerintah Italia dengan tangan besi dan menekan oposisi dengan kekuatan militer dan paramiliter.

Ideologi Fasis

Ideologi fasis adalah paham yang menekankan kekuasaan negara dan kedaulatan nasional. Fasis juga mengecam demokrasi, kapitalisme, dan sosialisme sebagai ideologi yang lemah. Mereka menghargai kekuatan dan keberanian, serta menekankan pentingnya disiplin dan ketaatan pada negara.

Ideologi fasis juga menekankan pentingnya ras dan nasionalisme. Mereka menganggap bahwa bangsa Italia adalah bangsa yang superior dan memiliki hak untuk menguasai daerah-daerah di sekitarnya. Mereka juga menekankan pentingnya militerisme dan kekuasaan militer untuk menjaga keamanan dan stabilitas negara.

Perkembangan Partai Fasis

Setelah mendirikan Partai Fasis, Mussolini mulai membangun basis dukungan di seluruh Italia. Ia mendirikan korps paramiliter yang disebut “Squadristi” untuk menekan oposisi dan melakukan aksi-aksi kekerasan. Partai Fasis juga memiliki sayap pemuda yang disebut “Balilla” untuk merekrut dan mendidik generasi muda Italia.

Pada tahun 1921, Partai Fasis berhasil memenangkan sekitar 35 kursi di parlemen Italia. Namun, mereka masih menjadi partai kecil dan tidak berpengaruh. Pada tahun 1922, Mussolini memimpin aksi-aksi protes dan demonstrasi besar-besaran di Roma yang dikenal sebagai “Marcia su Roma” atau Pawai ke Roma.

Pawai ke Roma berhasil menggulingkan pemerintahan Italia yang lemah dan korup. Raja Victor Emmanuel III kemudian menunjuk Mussolini sebagai Perdana Menteri Italia pada bulan Oktober 1922. Mussolini kemudian memperkuat kekuasaannya dan menjadikan Partai Fasis sebagai satu-satunya partai politik di Italia.

Kebijakan Mussolini di Italia

Mussolini memerintah Italia dengan tangan besi dan menekan oposisi dengan kekuatan militer dan paramiliter. Ia membangun infrastruktur dan industri untuk meningkatkan perekonomian Italia. Namun, ia juga mengabaikan hak-hak asasi manusia dan kebebasan berbicara dan berkumpul.

Mussolini juga menjalankan kebijakan rasial yang diskriminatif terhadap etnis minoritas di Italia. Ia mempromosikan konsep “ras murni” dan menekan etnis minoritas seperti Yahudi dan Sinti/Romani. Kebijakan rasial Mussolini kemudian menjadi contoh bagi rezim Nazi di Jerman.

Akhir Kekuasaan Mussolini dan Partai Fasis

Pada tahun 1940, Italia bergabung dengan Blok Poros bersama dengan Jerman dan Jepang dalam Perang Dunia II. Namun, Italia mengalami kekalahan yang telak dan Mussolini digulingkan oleh rakyat Italia pada tahun 1943. Setelah itu, Partai Fasis dihapuskan dan Italia bergabung dengan Sekutu untuk melawan Jerman Nazi.

Kesimpulan

23 Maret 1919 merupakan tanggal penting dalam sejarah Italia, karena pada saat itu Benito Mussolini mendirikan Partai Fasis. Ideologi fasis yang diusung oleh partai ini menekankan kekuasaan negara, kedaulatan nasional, dan pentingnya militerisme. Partai Fasis berhasil memenangkan dukungan rakyat dan menggulingkan pemerintah Italia yang lemah. Namun, kekuasaan Mussolini dan Partai Fasis berakhir tragis setelah Italia mengalami kekalahan dalam Perang Dunia II.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *