General

35 Pepatah Minang Tentang Kehidupan yang Mulai Dilupakan

×

35 Pepatah Minang Tentang Kehidupan yang Mulai Dilupakan

Share this article

Minangkabau adalah sebuah suku yang tinggal di wilayah Sumatera Barat. Suku ini memiliki banyak tradisi dan kebiasaan yang unik, salah satunya adalah pepatah. Pepatah Minangkabau sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk nasihat atau motivasi. Namun, sayangnya, banyak dari pepatah tersebut mulai dilupakan. Berikut 35 pepatah Minang tentang kehidupan yang mulai dilupakan.

1. Anak dalam pangkuan, ibu dalam pelukan

Pepatah ini mengajarkan bahwa anak selalu membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari ibunya. Sebagai orangtua, kita harus selalu dekat dengan anak kita.

2. Bagai aur dengan tebing

Pepatah ini mengajarkan pentingnya kerja sama dalam kehidupan. Seperti halnya air dan tebing yang saling bergantung satu sama lain, kita juga harus saling membantu dan bekerja sama dengan orang lain.

3. Bagai langit dengan bumi

Pepatah ini mengajarkan pentingnya memilih pasangan hidup yang cocok. Seperti langit dan bumi yang saling melengkapi, kita juga harus mencari pasangan hidup yang bisa saling melengkapi dan mendukung satu sama lain.

4. Bagai pinang dibelah dua

Pepatah ini mengajarkan pentingnya adil dan bijaksana dalam memutuskan suatu hal. Seperti halnya buah pinang yang dibelah dua, kita juga harus mempertimbangkan kedua sisi dari suatu masalah sebelum mengambil keputusan.

5. Bagai pungguk merindukan bulan

Pepatah ini mengajarkan pentingnya berusaha dan tidak berputus asa dalam mencapai impian. Seperti halnya pungguk yang merindukan bulan, kita juga harus terus berusaha dan tidak menyerah untuk mencapai impian kita.

6. Bagai sirih pulang ke gagang

Pepatah ini mengajarkan pentingnya menjaga hubungan dengan keluarga dan orang tua. Seperti halnya sirih yang pulang ke gagang, kita juga harus selalu dekat dengan keluarga dan orang tua kita.

7. Bagai telur di ujung tanduk

Pepatah ini mengajarkan pentingnya berhati-hati dalam menghadapi suatu masalah. Seperti halnya telur yang berada di ujung tanduk, kita juga harus berhati-hati dan mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum bertindak.

8. Bagai timba yang kosong

Pepatah ini mengajarkan pentingnya menghargai waktu dan kesempatan. Seperti halnya timba yang kosong, kita juga harus memanfaatkan kesempatan dan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya.

9. Banyak jalan menuju Roma

Pepatah ini mengajarkan bahwa ada banyak cara untuk mencapai suatu tujuan. Seperti halnya banyak jalan yang menuju ke Roma, kita juga harus mencari cara yang tepat untuk mencapai tujuan kita.

10. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian

Pepatah ini mengajarkan pentingnya berusaha dan tidak mudah menyerah dalam mencapai tujuan. Seperti halnya berakit-rakit ke hulu dan berenang-renang ke tepian, kita juga harus berusaha dan terus berjuang untuk mencapai tujuan kita.

11. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing

Pepatah ini mengajarkan pentingnya saling membantu dan bekerja sama dalam kehidupan. Seperti halnya beban yang berat, akan menjadi ringan jika dibagi dan di pikul bersama-sama.

12. Berjalan-jalan ke tepian, hati-hati di laut dalam

Pepatah ini mengajarkan pentingnya berhati-hati dan mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum melakukan sesuatu. Seperti halnya berjalan-jalan ke tepian, kita juga harus berhati-hati dan mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum bertindak.

13. Caci maki bukanlah obat

Pepatah ini mengajarkan pentingnya menghindari konflik dan bersikap bijaksana dalam menghadapi masalah. Seperti halnya caci maki bukanlah obat, kita juga harus mencari cara bijaksana untuk menghadapi masalah.

14. Cukuplah sehari dalam seribu tahun

Pepatah ini mengajarkan pentingnya bersyukur dan menghargai apa yang sudah kita miliki. Seperti halnya cukuplah sehari dalam seribu tahun, kita juga harus bersyukur atas apa yang sudah kita miliki dan tidak selalu menginginkan lebih.

15. Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung

Pepatah ini mengajarkan pentingnya menghormati dan menghargai tempat tinggal atau negara kita. Seperti halnya dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung, kita juga harus menghormati dan menghargai tempat tinggal atau negara kita.

16. Ditepi sungai yang tenang, disitu airnya dalam

Pepatah ini mengajarkan bahwa terkadang keadaan yang tenang tidak menjamin keadaan yang baik. Seperti halnya ditepi sungai yang tenang, disitu airnya dalam, kita juga harus berhati-hati dan mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum bertindak.

17. Jangan bertengkar di ujung tanduk

Pepatah ini mengajarkan pentingnya menghindari konflik dan bersikap bijaksana dalam menghadapi masalah. Seperti halnya bertengkar di ujung tanduk, tidak akan menyelesaikan masalah, kita juga harus mencari cara bijaksana untuk menghadapi masalah.

18. Jangan meludah ke langit

Pepatah ini mengajarkan pentingnya bersikap sopan dan hormat kepada orang lain. Seperti halnya meludah ke langit, tindakan kita juga akan kembali kepada kita sendiri.

19. Kacang lupa kulitnya

Pepatah ini mengajarkan pentingnya menghargai orang-orang yang telah membantu kita dalam kehidupan. Seperti halnya kacang lupa kulitnya, kita juga harus menghargai orang-orang yang telah membantu kita.

20. Kalau tidak tahu asal, jangan salahkan akar

Pepatah ini mengajarkan pentingnya memahami suatu masalah secara menyeluruh sebelum menyalahkan orang lain. Seperti halnya kalau tidak tahu asal, jangan salahkan akar, kita juga harus memahami suatu masalah secara menyeluruh sebelum menyalahkan orang lain.

21. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga

Pepatah ini mengajarkan pentingnya berhati-hati dan mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum bertindak. Seperti halnya karena nila setitik, rusak susu sebelanga, satu tindakan yang salah dapat merusak segalanya.

22. Kepiting tidak bisa melihat ke belakang

Pepatah ini mengajarkan pentingnya tidak terlalu memikirkan masa lalu dan fokus pada masa depan. Seperti halnya kepiting yang tidak bisa melihat ke belakang, kita juga harus fokus pada masa depan dan tidak terlalu terpaku pada masa lalu.

23. Kuda besi dalam lumpur juga akan terbenam

Pepatah ini mengajarkan pentingnya berhati-hati dan mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum bertindak. Seperti halnya kuda besi dalam lumpur juga akan terbenam, tindakan yang tidak bijaksana dapat membawa dampak yang buruk.

24. Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak

Pepatah ini mengajarkan pentingnya menghargai dan memperhatikan hal-hal kecil dalam kehidupan. Seperti halnya kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak, hal-hal kecil sering kali lebih penting dari yang kita kira.

25. Lembing takkan bengkok

Pepatah ini mengajarkan pentingnya berpegang pada prinsip dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Seperti halnya lembing takkan bengkok, kita juga harus berpegang pada prinsip dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.

26. Lihatlah lubuk, jangan batu

Pepatah ini mengajarkan pentingnya melihat sisi positif dari suatu masalah. Seperti halnya melihat lubuk, jangan batu, kita juga harus melihat sisi positif dari suatu masalah dan mencari solusinya.

27. Makan sebelum lapar, minum sebelum haus

Pepatah ini mengajarkan pentingnya merencanakan masa depan dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Seperti halnya makan sebelum lapar, minum sebelum haus, kita juga harus merencanakan masa depan dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.

28. Malu bertanya, sesat di jalan

Pepatah ini mengajarkan pentingnya tidak malu untuk bertanya dan mencari tahu. Seperti halnya malu bertanya, sesat di jalan, kita juga harus berani bertanya dan mencari tahu jika kita tidak mengerti suatu hal.

29. Menang sorak, kampung tergadai

Pepatah ini mengajarkan pentingnya mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum bertindak. Seperti halnya menang sorak, kampung tergadai, tindakan yang tidak bijaksana dapat membawa dampak yang buruk.

30. Menghindar dari penyakit lebih baik dari mengobati penyakit

Pepatah ini mengajarkan pentingnya mencegah daripada mengobati. Seperti halnya menghindar dari penyakit lebih baik dari mengobati penyakit, kita juga harus mencegah masalah sebelum terjadi daripada menyelesaikannya setelah terjadi.

31. Orang yang fakir jangan dilupakan, orang yang kaya jangan disombongkan

Pepatah ini mengajarkan pentingnya menghargai orang lain tanpa memandang status atau kekayaan. Seperti halnya orang yang fakir jangan dilupakan, orang yang kaya jangan disombongkan, kita juga harus menghargai orang lain tanpa memandang status atau kekayaan mereka.

32. Sepandai-pandainya tupai melompat, sekali waktu jatuh juga

Pepatah ini mengajarkan pentingnya berhati-hati dan mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum bertindak. Seperti halnya sepandai-pandainya tupai melompat, sekali waktu jatuh juga, tindakan yang tidak bijaksana dapat membawa dampak yang buruk.

33. Seperti ayam mencari belut

Pepatah ini mengajarkan pentingnya berusaha dan tidak mudah menyerah dalam mencapai tujuan. Seperti halnya ayam mencari belut, kita juga harus terus berusaha dan tidak menyerah untuk mencapai tujuan kita.

34. Tak ada gading yang tak retak

Pepatah ini mengajarkan bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Seperti halnya tak ada gading yang tak retak, kita juga harus menerima kekurangan dan kesalahan yang ada dalam hidup kita.

35. Yang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *