Memiliki rumah idaman tentu menjadi impian bagi kebanyakan orang. Salah satu cara untuk mewujudkan impian tersebut adalah dengan membeli rumah melalui KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Salah satu bank yang menawarkan KPR adalah Bank Tabungan Negara (BTN). Namun, sebelum mengajukan KPR BTN, Anda perlu mengetahui proses akad kredit KPR BTN terlebih dahulu. Berikut ini adalah panduan lengkap untuk pemula.
1. Kenali Syarat dan Ketentuan KPR BTN
Syarat dan ketentuan KPR BTN harus Anda penuhi sebelum mengajukan kredit. Beberapa persyaratan umum adalah memiliki usia minimal 21 tahun dan maksimal 55 tahun saat kredit lunas, memiliki penghasilan tetap atau usaha mandiri yang stabil, memiliki NPWP, dan memiliki catatan kredit yang baik. Selain itu, BTN juga menawarkan program KPR dengan DP (uang muka) ringan atau bahkan tanpa DP. Namun, syarat dan ketentuan untuk program tersebut tentu berbeda dengan program KPR reguler.
2. Ajukan KPR BTN Melalui Agen Properti atau Langsung ke BTN
Setelah memenuhi syarat dan ketentuan, Anda dapat mengajukan KPR BTN melalui agen properti atau langsung ke BTN. Jika mengajukan melalui agen properti, agen tersebut akan membantu Anda mengurus semua administrasi dan proses persetujuan kredit. Namun, jika mengajukan langsung ke BTN, Anda harus mengurus administrasi dan proses persetujuan kredit sendiri.
3. Pilih Tipe KPR BTN yang Sesuai dengan Kebutuhan Anda
BTN menawarkan beberapa tipe KPR, seperti KPR Griya, KPR Sejahtera, KPR iB Hasanah, dan lain sebagainya. Setiap tipe KPR memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Sebelum memilih tipe KPR, pastikan Anda memahami seluruh persyaratan dan keuntungan yang ditawarkan oleh setiap tipe KPR.
4. Lakukan Survey Lokasi dan Nilai Properti
Sebelum mengajukan KPR BTN, pastikan Anda sudah melakukan survey lokasi dan nilai properti. Hal ini penting untuk mengetahui apakah harga properti yang ditawarkan oleh penjual sudah sesuai atau tidak. Selain itu, survey lokasi juga akan membantu Anda mengetahui kondisi lingkungan sekitar properti.
5. Ajukan Pengajuan Kredit dan Lampirkan Dokumen Persyaratan
Setelah memilih tipe KPR dan mengetahui nilai properti, Anda dapat mengajukan pengajuan kredit dan melampirkan dokumen persyaratan yang diperlukan. Dokumen persyaratan umumnya meliputi KTP, NPWP, surat keterangan penghasilan, dan lain sebagainya. Pastikan Anda telah melengkapi seluruh dokumen persyaratan dengan benar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Tunggu Proses Persetujuan Kredit
Setelah mengajukan pengajuan kredit dan melampirkan dokumen persyaratan, Anda harus menunggu proses persetujuan kredit dari BTN. Proses persetujuan kredit biasanya memakan waktu sekitar 7-14 hari kerja. Selama menunggu proses persetujuan kredit, pastikan Anda terus memantau status pengajuan kredit Anda.
7. Tanda Tangan Akad Kredit
Jika pengajuan kredit Anda sudah disetujui, Anda akan diminta untuk menandatangani akad kredit. Akad kredit adalah perjanjian antara pihak bank dan pihak debitur yang memuat persyaratan dan ketentuan kredit. Pastikan Anda membaca dan memahami seluruh isi akad kredit sebelum menandatanganinya.
8. Bayar Uang Muka (DP)
Setelah menandatangani akad kredit, Anda harus membayar uang muka atau DP (Down Payment) terlebih dahulu sebelum proses pencairan kredit dilakukan. Besaran DP berbeda-beda tergantung pada program KPR yang Anda pilih. Pastikan Anda memiliki dana yang cukup untuk membayar DP tersebut.
9. Proses Pencairan Kredit
Setelah membayar DP, proses pencairan kredit akan dilakukan oleh BTN. Proses pencairan kredit biasanya memakan waktu sekitar 1-2 minggu. Setelah proses pencairan kredit selesai, Anda dapat mulai menikmati rumah impian Anda.
10. Pelajari Seluruh Ketentuan KPR BTN
Setelah membeli rumah melalui KPR BTN, pastikan Anda mempelajari seluruh ketentuan KPR BTN. Hal ini penting untuk menghindari masalah di kemudian hari. Beberapa ketentuan yang harus Anda perhatikan adalah jangka waktu kredit, besaran cicilan, suku bunga, dan lain sebagainya.
11. Pilih Jangka Waktu Kredit yang Sesuai
Jangka waktu kredit KPR BTN dapat dipilih sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Jangka waktu kredit yang disediakan oleh BTN adalah 5, 10, 15, 20, atau 25 tahun. Pastikan Anda memilih jangka waktu kredit yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda.
12. Bayar Cicilan Kredit secara Teratur
Setelah membeli rumah melalui KPR BTN, Anda harus membayar cicilan kredit secara teratur setiap bulannya. Pastikan Anda membayar cicilan kredit tepat waktu untuk menghindari denda atau masalah di kemudian hari.
13. Lakukan Refinancing Jika Diperlukan
Jika Anda mengalami kesulitan dalam membayar cicilan kredit atau ingin mengubah suku bunga, Anda dapat melakukan refinancing. Refinancing adalah proses mengganti kredit yang lama dengan kredit yang baru. Namun, refinancing juga memiliki risiko tertentu, seperti biaya administrasi yang tinggi atau suku bunga yang lebih tinggi.
14. Pertimbangkan Asuransi KPR
BTN menawarkan asuransi KPR untuk melindungi Anda dari risiko yang tidak terduga, seperti kecelakaan atau kematian. Meskipun asuransi KPR tidak wajib, namun sangat disarankan untuk mengambilnya agar Anda terlindungi dari risiko yang tidak diinginkan.
15. Jangan Lupa Bayar Pajak dan Biaya Lainnya
Setelah membeli rumah melalui KPR BTN, Anda juga harus membayar pajak dan biaya lainnya, seperti PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), biaya administrasi, dan lain sebagainya. Pastikan Anda membayar pajak dan biaya lainnya tepat waktu untuk menghindari denda atau masalah di kemudian hari.
16. Periksa Selalu Saldo Tabungan
Jika Anda membayar cicilan kredit melalui potongan langsung dari tabungan BTN, pastikan Anda selalu memeriksa saldo tabungan Anda. Hal ini penting agar Anda tidak kehabisan saldo saat cicilan kredit dipotong.
17. Jangan Lebih Memaksakan Kemampuan Finansial
Saat membeli rumah melalui KPR BTN, jangan lebih memaksakan kemampuan finansial Anda. Pastikan cicilan kredit yang harus Anda bayar setiap bulannya sesuai dengan kemampuan finansial Anda agar Anda tidak mengalami kesulitan keuangan di kemudian hari.
18. Jangan Lupa Membayar Tagihan Lainnya
Selain membayar cicilan kredit, pastikan Anda juga membayar tagihan lainnya, seperti tagihan listrik, air, atau telepon. Hal ini penting agar Anda tidak kehilangan layanan yang sudah Anda gunakan.
19. Pertimbangkan Investasi Properti
Jika Anda memiliki dana yang lebih dan ingin berinvestasi, Anda dapat mempertimbangkan investasi properti. Properti biasanya memiliki nilai yang stabil dan cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Namun, sebelum berinvestasi properti, pastikan Anda mempelajari seluruh risiko dan keuntungan yang terkait dengan investasi tersebut.
20. Manfaatkan Fasilitas BTN Lainnya
Selain KPR, BTN juga menawarkan berbagai fasilitas lainnya, seperti KPA (Kredit Pemilikan Apartemen), KPR Syariah, dan lain sebagainya. Manfaatkan fasilitas BTN lainnya yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
21. Pertimbangkan Investasi Properti Komersial
Jika Anda ingin berinvestasi properti yang lebih besar, Anda dapat mempertimbangkan investasi properti komersial, seperti gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan. Investasi properti komersial biasanya memiliki potensi keuntungan yang lebih besar, namun juga memiliki risiko yang lebih tinggi.
22. Pertimbangkan Investasi Properti di Luar Negeri
Jika Anda ingin berinvestasi properti di luar negeri, pastikan Anda mempelajari seluruh risiko dan keuntungan yang terkait dengan investasi tersebut. Beberapa negara yang menawarkan investasi properti yang menjanjikan adalah Singapura, Australia, dan Amerika Serikat.
23. Pertimbangkan Investasi Properti Berbasis Digital
Saat ini, sudah banyak platform investasi properti berbasis digital yang menawarkan investasi properti dengan modal yang relatif kecil. Namun, sebelum berinvestasi properti berbasis digital, pastikan Anda mempelajari seluruh risiko dan keuntungan yang terkait dengan investasi tersebut.
24. Pilih Investasi Properti yang Sesuai dengan Profil Risiko Anda
Setiap investasi properti memiliki profil risiko yang berbeda-beda. Sebelum berinvestasi properti, pastikan Anda memilih investasi properti yang sesuai dengan profil risiko Anda. Jangan mengambil risiko yang terlalu tinggi jika Anda merasa tidak nyaman dengan risiko tersebut.
25. Jangan Lupa Membayar Pajak atas Investasi Properti
Setelah berinvestasi properti, pastikan Anda membayar pajak yang terkait dengan investasi tersebut. Pajak atas investasi properti biasanya termasuk PPh (Pajak Penghasilan) dan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan).
26. Pilih Lokasi Investasi Properti yang Strategis
Lokasi investasi properti sangat penting untuk menentukan potensi keuntungan yang bisa Anda dapatkan. Pilihlah lokasi investasi properti yang strategis, seperti dekat dengan pusat kota, akses transportasi yang mudah, dan lingkungan yang berkembang.
27. Pertimbangkan Jangka Waktu Investasi Properti
Jangka waktu investasi properti juga penting untuk dipertimbangkan. Beberapa investasi properti memiliki jangka waktu yang pendek, seperti flpping, sementara investasi properti lainnya memiliki jangka waktu yang lebih panjang, seperti sewa atau milik.
28. Lakukan Survey Pasar Properti
Sebelum berinvestasi properti, pastikan Anda sudah melakukan survey pasar properti. Hal ini penting untuk mengetahui kondisi pasar properti saat ini, termasuk harga properti, permintaan pasar, dan potensi keuntungan.
29. Pertimbangkan Investasi Properti dengan Skema Syariah
Jika Anda ingin berinvestasi properti dengan skema syariah, Anda dapat mempertimbangkan investasi properti syariah. Investasi properti syariah memiliki prinsip-prinsip syariah yang harus dipenuhi, seperti tidak boleh mengandung unsur riba atau gharar.
30. Kesimpulan
Membeli rumah melalui KPR BTN atau berinvestasi properti memang tidak mudah. Namun, dengan memahami seluruh proses