Makanan yang seharusnya menjadi sumber energi bagi tubuh, bisa saja menjadi sumber penyakit jika tidak dikonsumsi dengan benar. Keracunan makanan bisa terjadi di mana saja, termasuk di rumah. Oleh karena itu, perlu diketahui kebiasaan apa saja yang bisa memicu keracunan makanan di rumah.
1. Tidak Mencuci Tangan Sebelum dan Sesudah Memasak
Tangan merupakan media penularan utama bakteri dan virus. Oleh karena itu, penting untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah memasak, terutama jika sedang memegang bahan makanan mentah seperti daging atau ayam. Jangan lupa untuk menggunakan sabun dan air yang mengalir untuk membersihkan tangan dengan benar.
2. Menyimpan Makanan di Suhu yang Salah
Suhu ruangan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat memicu pertumbuhan bakteri pada makanan. Hindari menyimpan makanan dalam waktu yang lama pada suhu ruangan yang tidak tepat. Sebaiknya, simpan makanan di dalam kulkas pada suhu di bawah 5 derajat Celsius atau di dalam freezer pada suhu di bawah -18 derajat Celsius.
3. Tidak Memasak Makanan dengan Suhu yang Cukup
Memasak makanan dengan suhu yang tidak cukup dapat membuat bakteri dan virus tetap bertahan hidup di dalamnya. Pastikan makanan dimasak dengan suhu yang cukup untuk membunuh bakteri dan virus yang mungkin ada di dalamnya. Perlu diketahui, makanan harus dimasak hingga suhu internalnya mencapai minimal 75 derajat Celsius.
4. Menggunakan Bahan Makanan yang Sudah Kadaluarsa
Bahan makanan yang sudah kadaluarsa tidak hanya kehilangan nilai gizinya, tetapi juga bisa menjadi sarang bakteri dan virus. Hindari menggunakan bahan makanan yang sudah kadaluarsa, baik itu bahan makanan mentah maupun bahan makanan olahan.
5. Tidak Membersihkan Peralatan Masak dengan Benar
Peralatan masak yang tidak dibersihkan dengan benar dapat menjadi sarang bakteri dan virus. Setelah digunakan, bersihkan peralatan masak dengan sabun dan air yang mengalir. Jangan lupa untuk mengeringkan peralatan masak dengan bersih sebelum menyimpannya kembali.
Itulah kebiasaan pemicu keracunan makanan di rumah yang perlu dihindari. Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan tersebut, diharapkan dapat mengurangi risiko keracunan makanan dan menjaga kesehatan keluarga.