Contoh Majas Personifikasi

Posted on

Majas personifikasi adalah majas atau gaya bahasa yang memberikan sifat manusia atau makhluk hidup pada benda mati. Gaya bahasa ini banyak digunakan dalam sastra, puisi, dan prosa untuk memberikan efek emosional dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Berikut ini adalah beberapa contoh majas personifikasi yang sering digunakan dalam sastra Indonesia.

1. Pohon Menari

“Pohon menari” adalah contoh majas personifikasi yang sering digunakan dalam sastra. Dalam kalimat ini, pohon diberikan sifat manusia yaitu menari. Meskipun sebenarnya pohon tidak bisa menari, namun dengan memberikan sifat tersebut, kalimat menjadi lebih hidup dan menarik perhatian pembaca. Contoh kalimat lainnya yang menggunakan majas ini adalah: “Angin berbisik pada daun-daun pohon”.

2. Matahari Tertawa

“Matahari tertawa” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada matahari. Dalam kalimat ini, matahari diberikan sifat tertawa, meskipun sebenarnya matahari tidak bisa tertawa. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan memikat pembaca. Contoh lain dari majas ini adalah: “Bunga-bunga tersenyum di pagi hari”.

3. Langit Menangis

“Langit menangis” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada langit. Dalam kalimat ini, langit diberikan sifat menangis, meskipun sebenarnya langit tidak bisa menangis. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Bulan bersinar dengan senyumnya”.

4. Air Mengalir Seperti Hidup

“Air mengalir seperti hidup” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat hidup pada air. Dalam kalimat ini, air diberikan sifat seperti hidup, meskipun sebenarnya air bukan makhluk hidup. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Angin berbicara dengan lembut pada telinga”.

5. Bumi Memanggil

“Bumi memanggil” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada bumi. Dalam kalimat ini, bumi diberikan sifat memanggil, meskipun sebenarnya bumi tidak bisa memanggil. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Api membakar dengan nafsu”.

6. Batu Berseru

“Batu berseru” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada batu. Dalam kalimat ini, batu diberikan sifat berseru, meskipun sebenarnya batu tidak bisa berseru. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Hujan turun dengan lembut”.

7. Api Menari-nari

“Api menari-nari” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada api. Dalam kalimat ini, api diberikan sifat menari-nari, meskipun sebenarnya api tidak bisa menari. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Kumbang terbang dengan indah”.

8. Angin Berbisik

“Angin berbisik” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada angin. Dalam kalimat ini, angin diberikan sifat berbisik, meskipun sebenarnya angin tidak bisa berbicara. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Bunga-bunga melayang di angin”.

9. Telur Menyanyi

“Telur menyanyi” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada telur. Dalam kalimat ini, telur diberikan sifat menyanyi, meskipun sebenarnya telur tidak bisa menyanyi. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Daun-daun bergoyang di angin”.

10. Bulan Berbicara

“Bulan berbicara” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada bulan. Dalam kalimat ini, bulan diberikan sifat berbicara, meskipun sebenarnya bulan tidak bisa berbicara. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Bunga-bunga tersenyum di malam hari”.

11. Kuda Lari-lari

“Kuda lari-lari” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada kuda. Dalam kalimat ini, kuda diberikan sifat lari-lari, meskipun sebenarnya kuda hanya bisa berlari. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Sungai mengalir dengan tenang”.

12. Melati Menyapa

“Melati menyapa” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada melati. Dalam kalimat ini, melati diberikan sifat menyapa, meskipun sebenarnya melati tidak bisa menyapa. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Kupu-kupu terbang dengan riang”.

13. Rumput Menari

“Rumput menari” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada rumput. Dalam kalimat ini, rumput diberikan sifat menari, meskipun sebenarnya rumput tidak bisa menari. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Bunga-bunga mawar berwarna merah muda”.

14. Gelombang Menjerit

“Gelombang menjerit” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada gelombang. Dalam kalimat ini, gelombang diberikan sifat menjerit, meskipun sebenarnya gelombang tidak bisa menjerit. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Pohon-pohon berayun di angin”.

15. Api Berbicara

“Api berbicara” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada api. Dalam kalimat ini, api diberikan sifat berbicara, meskipun sebenarnya api tidak bisa berbicara. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Bunga-bunga bermekaran di taman”.

16. Harimau Menatap

“Harimau menatap” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada harimau. Dalam kalimat ini, harimau diberikan sifat menatap, meskipun sebenarnya harimau hanya bisa melihat. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Daun-daun berguguran di musim gugur”.

17. Bunga Menari

“Bunga menari” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada bunga. Dalam kalimat ini, bunga diberikan sifat menari, meskipun sebenarnya bunga tidak bisa menari. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Kupu-kupu bermekaran di taman”.

18. Burung Bersiul

“Burung bersiul” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada burung. Dalam kalimat ini, burung diberikan sifat bersiul, meskipun sebenarnya burung hanya bisa berkicau. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Matahari bersinar terang di siang hari”.

19. Bulan Menyapa

“Bulan menyapa” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada bulan. Dalam kalimat ini, bulan diberikan sifat menyapa, meskipun sebenarnya bulan tidak bisa menyapa. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Bunga-bunga mekar di hutan”.

20. Pohon Berseru

“Pohon berseru” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada pohon. Dalam kalimat ini, pohon diberikan sifat berseru, meskipun sebenarnya pohon tidak bisa berseru. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Hujan turun dengan deras”.

21. Sungai Mencari

“Sungai mencari” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada sungai. Dalam kalimat ini, sungai diberikan sifat mencari, meskipun sebenarnya sungai tidak bisa mencari. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Bunga-bunga mekar di kebun”.

22. Api Menyala-nyala

“Api menyala-nyala” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada api. Dalam kalimat ini, api diberikan sifat menyala-nyala, meskipun sebenarnya api hanya bisa menyala. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Bunga-bunga mekar di taman”.

23. Hujan Menetes

“Hujan menetes” adalah contoh majas personifikasi yang memberikan sifat manusia pada hujan. Dalam kalimat ini, hujan diberikan sifat menetes, meskipun sebenarnya hujan hanya bisa turun. Namun, dengan memberikan sifat ini, kalimat menjadi lebih hidup dan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita. Contoh lain dari majas ini adalah: “Bunga-bunga mekar di hutan”.

Bagikan:
Artikel Terkait: