Dyah Balitung adalah raja ke-7 dari Kerajaan Mataram Kuno. Ia memerintah pada masa pemerintahannya di antara tahun 899-910 Masehi. Setelah Dyah Balitung meninggal, takhta kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno dirampas oleh dua orang pangeran, yaitu Rakai Pikatan dan Rakai Wijaya. Namun, kerajaan Mataram Kuno semakin mengalami kemunduran setelah keduanya berkuasa. Mereka tidak bisa menegakkan kekuasaannya dengan baik.
Kebangkitan Raja Raja Mataram
Takhta Mataram Kuno kembali stabil setelah ada seorang raja yang mampu menegakkan kekuasaannya dengan baik. Raja ini bernama Raja Raja Mataram. Ia dikenal sebagai raja besar yang mampu menyatukan kembali kerajaan Mataram Kuno. Raja Raja Mataram berhasil menguasai wilayah Jawa Tengah, DIY, dan sekitarnya.
Raja Raja Mataram adalah raja ke-9 dari Kerajaan Mataram Kuno. Ia memerintah pada masa pemerintahannya di antara tahun 930-962 Masehi. Raja Raja Mataram adalah keturunan dari Rakai Pikatan dan Rakai Wijaya yang sebelumnya memerintah. Ia lahir pada tahun 892 Masehi dan meninggal pada tahun 962 Masehi.
Periode Pemerintahan Raja Raja Mataram
Pada periode pemerintahan Raja Raja Mataram, kerajaan Mataram Kuno mengalami kemajuan yang pesat. Ia berhasil memulihkan kejayaan kerajaan Mataram Kuno. Pada masa pemerintahannya, terjadi perluasan wilayah kekuasaan kerajaan Mataram Kuno. Raja Raja Mataram berhasil menguasai wilayah Malang, Jawa Timur, dan sekitarnya.
Selain itu, Raja Raja Mataram juga berhasil membangun banyak bangunan penting yang menjadi ciri khas kerajaan Mataram Kuno. Salah satu bangunan yang dibangun oleh Raja Raja Mataram adalah Candi Prambanan. Candi Prambanan adalah candi Hindu yang terletak di Yogyakarta.
Perang Melawan Sriwijaya
Selama masa pemerintahan Raja Raja Mataram, terjadi perang melawan Kerajaan Sriwijaya. Sriwijaya adalah kerajaan yang berpusat di Sumatera dan menjadi salah satu kerajaan besar di Nusantara pada masa itu. Perang melawan Kerajaan Sriwijaya berlangsung selama beberapa tahun. Namun, Raja Raja Mataram berhasil memenangkan perang tersebut.
Setelah perang melawan Kerajaan Sriwijaya, kerajaan Mataram Kuno semakin kuat. Kerajaan Mataram Kuno menjadi kerajaan yang paling kuat di Nusantara pada masa itu.
Agama Hindu-Buddha
Kerajaan Mataram Kuno pada masa pemerintahan Raja Raja Mataram adalah kerajaan yang menganut agama Hindu-Buddha. Raja Raja Mataram membangun banyak candi Hindu-Buddha yang menjadi ciri khas kerajaan Mataram Kuno. Selain itu, Raja Raja Mataram juga memperhatikan perkembangan agama Hindu-Buddha di kerajaannya. Ia membangun banyak kuil dan wihara bagi umat Hindu-Buddha.
Peninggalan Raja Raja Mataram
Raja Raja Mataram adalah raja besar yang meninggalkan banyak peninggalan. Salah satu peninggalan yang paling terkenal adalah Candi Prambanan. Candi Prambanan adalah candi Hindu yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Raja Mataram. Selain itu, Raja Raja Mataram juga meninggalkan banyak candi lainnya, seperti Candi Sewu dan Candi Plaosan.
Raja Raja Mataram juga meninggalkan banyak tulisan dan prasasti yang menjadi sumber penting dalam mempelajari sejarah kerajaan Mataram Kuno. Prasasti-prasasti tersebut berisi tentang kegiatan pemerintahan, kepercayaan, dan kebiasaan masyarakat pada masa itu.
Kesimpulan
Raja Raja Mataram adalah raja besar yang berhasil menyatukan kembali kerajaan Mataram Kuno dan memulihkan kejayaannya. Pada masa pemerintahannya, terjadi perluasan wilayah kekuasaan kerajaan Mataram Kuno dan banyak bangunan penting yang dibangun. Raja Raja Mataram juga berhasil memenangkan perang melawan Kerajaan Sriwijaya dan menjadi raja yang paling kuat di Nusantara pada masa itu.
Peninggalan Raja Raja Mataram yang paling terkenal adalah Candi Prambanan dan banyak tulisan dan prasasti yang menjadi sumber penting dalam mempelajari sejarah kerajaan Mataram Kuno. Raja Raja Mataram meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi masyarakat Indonesia untuk mempelajari sejarah dan budaya Indonesia.