Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang kejadian masa lalu. Ada dua jenis sejarah yang umum dikenal yaitu sejarah subyektif dan obyektif. Kedua jenis sejarah ini memiliki perbedaan dalam cara pandang dan kemampuan untuk menciptakan pemahaman yang berbeda pada pembaca.
Sejarah Subyektif
Sejarah subyektif adalah sejarah yang disusun berdasarkan sudut pandang individu atau kelompok tertentu. Sejarah ini seringkali tidak memperhatikan fakta-fakta objektif secara menyeluruh dan cenderung bersifat emosional. Sejarah subyektif dapat dibuat oleh individu atau kelompok tertentu yang menceritakan tentang pengalaman hidupnya atau kelompoknya. Sejarah ini juga dapat dibuat oleh seorang penulis yang memiliki pandangan dan preferensi tertentu.
Sejarah subyektif seringkali memuat interpretasi yang berbeda-beda antara satu individu dengan individu lainnya. Hal ini karena pandangan subyektif seseorang dapat dipengaruhi oleh latar belakang, pengalaman, dan ideologi yang dimilikinya. Oleh karena itu, sejarah subyektif dapat memicu perdebatan dan kontroversi dalam pembacaannya.
Sejarah Obyektif
Sejarah obyektif adalah sejarah yang disusun berdasarkan fakta-fakta objektif yang didapatkan dari berbagai sumber. Sejarah ini dibuat dengan tujuan untuk menciptakan pemahaman yang akurat dan dapat diterima secara umum. Sejarah obyektif tidak dipengaruhi oleh pandangan atau preferensi individu tertentu. Sejarah ini cenderung bersifat netral dan tidak emosional.
Sejarah obyektif dapat dibuat oleh seorang penulis yang memiliki keahlian dan pengetahuan yang mendalam tentang topik yang dibahas. Sejarah ini juga dapat dibuat oleh sekelompok penulis yang melakukan penelitian secara obyektif dan menyeluruh. Sejarah obyektif dapat digunakan sebagai referensi untuk mengetahui kejadian masa lalu secara akurat dan objektif.
Perbedaan Sejarah Subyektif dan Obyektif
Perbedaan antara sejarah subyektif dan obyektif terletak pada cara pandang dan kemampuan untuk menciptakan pemahaman yang berbeda pada pembaca. Sejarah subyektif cenderung dipengaruhi oleh pandangan dan preferensi individu tertentu sehingga tidak dapat dijadikan sebagai acuan yang akurat. Sejarah obyektif dibuat berdasarkan fakta-fakta objektif yang didapatkan dari berbagai sumber sehingga dapat dijadikan sebagai acuan yang akurat.
Sejarah subyektif seringkali bersifat emosional dan tidak netral. Sejarah ini juga dapat memicu perdebatan dan kontroversi dalam pembacaannya. Sejarah obyektif cenderung bersifat netral dan tidak emosional. Sejarah ini juga dapat digunakan sebagai referensi untuk mengetahui kejadian masa lalu secara akurat dan objektif.
Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah subyektif dan obyektif memiliki perbedaan dalam cara pandang dan kemampuan untuk menciptakan pemahaman yang berbeda pada pembaca. Sejarah subyektif cenderung dipengaruhi oleh pandangan dan preferensi individu tertentu sehingga tidak dapat dijadikan sebagai acuan yang akurat. Sejarah obyektif dibuat berdasarkan fakta-fakta objektif yang didapatkan dari berbagai sumber sehingga dapat dijadikan sebagai acuan yang akurat. Oleh karena itu, dalam mengetahui kejadian masa lalu, sejarah obyektif lebih diutamakan karena dapat memberikan pemahaman yang akurat dan objektif.