Pola Sejarah Hubungan Internasional Indonesia dan Malaysia

Posted on

Hubungan internasional antara Indonesia dan Malaysia telah terjalin selama bertahun-tahun. Hubungan kedua negara ini seringkali mengalami pasang surut, di mana terkadang berjalan dengan baik dan harmonis, namun kadang-kadang juga terjadi konflik yang memicu ketegangan bilateral. Dalam artikel ini, kita akan membahas pola sejarah hubungan internasional Indonesia dan Malaysia dengan lebih detail.

Periode Kolonial

Pada masa kolonial, Indonesia dan Malaysia berada di bawah kekuasaan Belanda dan Inggris. Kedua negara ini memiliki sejarah yang berbeda dalam perjuangan kemerdekaan. Indonesia merdeka pada tahun 1945 setelah berjuang selama hampir 4 tahun, sementara Malaysia merdeka pada tahun 1957 setelah melalui proses perundingan dengan Inggris.

Pada periode kolonial tersebut, hubungan antara Indonesia dan Malaysia tidak begitu erat karena terhalang oleh perbedaan bahasa, agama, dan budaya. Namun, terdapat beberapa tokoh yang berusaha untuk memperbaiki hubungan bilateral seperti Bung Karno dan Tunku Abdul Rahman.

Periode Awal Kemerdekaan

Pada awal kemerdekaan, hubungan antara Indonesia dan Malaysia masih belum stabil karena terdapat beberapa konflik. Salah satunya adalah konflik mengenai wilayah Kalimantan Utara yang diperebutkan oleh Indonesia dan Malaysia pada tahun 1963. Konflik ini berakhir dengan penyelesaian melalui perundingan antara kedua negara.

Selain itu, terdapat pula konflik mengenai kebijakan Malaysia yang menyatakan bahwa semua orang Melayu harus merdeka, yang dianggap oleh Indonesia sebagai kebijakan diskriminatif terhadap orang non-Melayu. Konflik ini berakhir dengan perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1966.

Periode Orde Baru

Pada periode Orde Baru, hubungan antara Indonesia dan Malaysia menjadi lebih baik karena adanya kebijakan luar negeri yang lebih terbuka. Kedua negara ini bahkan membentuk organisasi regional yang disebut ASEAN pada tahun 1967. Namun, terdapat pula konflik yang terjadi, seperti isu Ambalat pada tahun 2005 yang memicu ketegangan bilateral.

Periode Reformasi

Pada periode Reformasi, hubungan antara Indonesia dan Malaysia mengalami pasang surut. Pada tahun 2013, terjadi konflik mengenai isu kembalinya TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ilegal dari Malaysia ke Indonesia. Konflik ini berakhir dengan penyelesaian yang baik melalui perundingan antara kedua negara.

Kedua negara ini juga pernah berseteru mengenai isu kebudayaan, seperti adanya klaim Malaysia atas budaya tradisional Indonesia seperti wayang dan batik. Konflik ini berhasil diselesaikan melalui perundingan antara kedua negara.

Hubungan Saat Ini

Saat ini, hubungan antara Indonesia dan Malaysia terus berjalan dengan baik. Kedua negara ini memiliki hubungan yang erat dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya. Indonesia dan Malaysia juga menjadi negara yang saling mendukung dalam berbagai isu internasional.

Namun, terdapat pula beberapa isu yang masih menjadi perdebatan antara kedua negara, seperti isu Sabah yang masih diperebutkan oleh Indonesia dan Malaysia. Namun, kedua negara terus berupaya untuk menyelesaikan isu ini melalui perundingan dan dialog yang konstruktif.

Kesimpulan

Hubungan internasional antara Indonesia dan Malaysia telah terjalin selama bertahun-tahun dengan pola yang berbeda-beda pada setiap periode. Meskipun terdapat beberapa konflik yang terjadi, namun kedua negara terus berupaya untuk menyelesaikan isu tersebut melalui perundingan dan dialog yang konstruktif.

Saat ini, hubungan antara Indonesia dan Malaysia terus berjalan dengan baik dan erat, dengan adanya dukungan dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya. Kedua negara ini juga menjadi negara yang saling mendukung dalam berbagai isu internasional.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *