Abdurrahman Baswedan adalah seorang politikus dan aktivis Indonesia yang lahir pada tanggal 3 Mei 1979 di Jakarta. Ia terkenal sebagai salah satu pendiri Gerakan Indonesia Bersatu (GIB) yang berperan penting dalam menggalang dukungan untuk pasangan Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilgub DKI Jakarta tahun 2012 dan 2017.
Pendidikan dan Karir
Setelah menyelesaikan pendidikan SMA di Jakarta, Abdurrahman Baswedan melanjutkan studinya di Universitas Indonesia dan berhasil meraih gelar Sarjana Teknik Sipil pada tahun 2003. Ia kemudian melanjutkan pendidikan S2 di University of Sussex, Inggris dan meraih gelar Master of Science in Development Studies pada tahun 2006.
Setelah kembali ke Indonesia, Abdurrahman Baswedan bergabung dengan lembaga riset dan konsultan UNDP (United Nations Development Programme) sebagai konsultan proyek. Ia juga pernah bekerja sebagai staf khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada tahun 2009-2011.
Aktivisme Politik
Pada tahun 2011, Abdurrahman Baswedan bersama beberapa aktivis muda lainnya seperti Adhie Massardi dan Raja Juli Antoni, mendirikan Gerakan Indonesia Bersatu (GIB). GIB kemudian berperan penting dalam menggalang dukungan untuk pasangan Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilgub DKI Jakarta tahun 2012 dan 2017.
Setelah berhasil memenangkan Pilgub DKI Jakarta tahun 2012, Jokowi memilih Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakil gubernur. Namun pada tahun 2014, Jokowi terpilih sebagai Presiden RI dan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi. Abdurrahman Baswedan kemudian menjadi anggota tim transisi pemerintahan DKI Jakarta.
Pada Pilgub DKI Jakarta tahun 2017, Abdurrahman Baswedan kembali memainkan peran penting dalam kampanye pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Pasangan Anies-Sandiaga berhasil mengalahkan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan menjadi Gubernur DKI Jakarta yang baru.
Kontroversi
Abdurrahman Baswedan pernah menjadi sorotan media pada tahun 2016 ketika ia dianggap terlibat dalam kasus penggelapan dana proyek pembangunan Masjid Al-Azhar oleh pihak pengembang. Namun, kasus ini akhirnya dinyatakan tidak ada unsur pidana oleh kepolisian.
Selain itu, Abdurrahman Baswedan juga pernah menjadi sasaran kritik karena dianggap terlalu dekat dengan kelompok Islam konservatif. Namun, ia membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa ia hanya ingin berbicara dengan semua pihak termasuk kelompok Islam konservatif.
Kesimpulan
Abdurrahman Baswedan adalah seorang politikus dan aktivis Indonesia yang terkenal sebagai salah satu pendiri Gerakan Indonesia Bersatu (GIB). Ia berperan penting dalam menggalang dukungan untuk pasangan Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilgub DKI Jakarta tahun 2012 dan 2017. Selain itu, ia juga pernah bekerja sebagai staf khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada tahun 2009-2011.
Walaupun pernah terlibat dalam beberapa kontroversi, Abdurrahman Baswedan tetap dihormati sebagai salah satu tokoh muda yang memiliki pengaruh besar dalam dunia politik Indonesia. Diharapkan ia dapat terus berkontribusi untuk kemajuan Indonesia dan masyarakatnya.