Apa Itu Istidraj? Membahas Pengertian, Hukum, dan Contohnya

Posted on

Jika Anda seorang Muslim, pasti sering mendengar tentang istidraj. Istilah ini sering disebut dalam kajian agama, khutbah Jumat, atau acara keagamaan lainnya. Namun, apa sebenarnya istidraj itu? Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian istidraj, hukumnya dalam Islam, serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Istidraj

Istidraj berasal dari bahasa Arab, yang secara harfiah berarti “menambahkan”. Dalam konteks agama Islam, istidraj memiliki pengertian yang lebih khusus. Istidraj adalah bentuk ujian atau cobaan dari Allah SWT yang diberikan kepada manusia dengan cara memberikan kemudahan dan kenikmatan di dunia, sehingga manusia lupa untuk beribadah kepada-Nya.

Dalam istidraj, manusia seakan-akan mendapatkan semua yang diinginkan. Namun, pada kenyataannya Allah SWT sedang menguji kesetiaan dan keimanan manusia, apakah mereka tetap beribadah kepada-Nya atau malah lupa karena terlena dengan kenikmatan dunia.

Hukum Istidraj dalam Islam

Sebagai umat Muslim, kita harus memahami hukum-hukum yang berlaku dalam Islam. Begitu pula dengan istidraj. Apakah istidraj diperbolehkan atau tidak dalam agama Islam?

Menurut para ulama, istidraj adalah ujian dari Allah SWT yang harus dihadapi oleh setiap manusia. Namun, manusia harus tetap bersabar dan tawakal kepada Allah SWT. Kita tidak boleh terlena dengan kenikmatan dunia, sehingga melupakan kewajiban kita sebagai hamba Allah.

Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:

“Dan jika Kami memberikan manusia kenikmatan, maka dia berpaling dan berbangga-bangga dengan itu; dan jika dia ditimpa musibah, maka dia menjadi putus asa.” (QS. Al-Isra: 83)

Dari ayat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa manusia yang terlena dengan kenikmatan dunia akan menjadi sombong dan lupa diri. Sebaliknya, manusia yang ditimpa musibah akan menjadi putus asa dan merasa bahwa Allah SWT sedang murka padanya.

Contoh Istidraj dalam Kehidupan Sehari-hari

Setiap manusia pasti pernah mengalami istidraj dalam kehidupannya. Contoh sederhana dari istidraj adalah ketika seseorang memperoleh kesuksesan dalam bisnisnya. Dia merasa senang dan bangga dengan pencapaian tersebut, sehingga melupakan kewajiban-kewajiban agamanya seperti shalat, zakat, dan sedekah.

Contoh lain dari istidraj adalah ketika seseorang memperoleh penghasilan yang cukup besar. Dia menjadi terlena dengan kemewahan dan kecukupan hidupnya, sehingga melupakan kewajiban-kewajiban agamanya seperti berpuasa, membayar zakat, dan lain sebagainya.

Hal ini harus diwaspadai oleh setiap manusia. Kita harus selalu ingat bahwa semua yang kita dapatkan di dunia ini hanyalah ujian dari Allah SWT. Kita harus tetap bersabar dan tawakal kepada-Nya, serta tidak lupa untuk selalu beribadah dan beramal sholeh.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, istidraj adalah bentuk ujian atau cobaan dari Allah SWT yang diberikan kepada manusia dengan cara memberikan kemudahan dan kenikmatan di dunia. Istidraj memiliki hukum dalam Islam, yaitu sebagai ujian yang harus dihadapi oleh setiap manusia. Kita harus tetap bersabar dan tawakal kepada Allah SWT, serta tidak lupa untuk selalu beribadah dan beramal sholeh. Contoh istidraj dalam kehidupan sehari-hari perlu diwaspadai agar kita tidak terlena dengan kenikmatan dunia dan melupakan kewajiban-kewajiban agamanya.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *