Broz Tito, atau nama aslinya Josip Broz, adalah seorang pemimpin politik dan revolusioner Yugoslavia. Ia diangkat menjadi Presiden Yugoslavia seumur hidup pada tahun 1974 hingga kematiannya pada tahun 1980. Broz Tito dikenal sebagai tokoh yang berhasil menyatukan berbagai etnis dan agama yang berbeda-beda di Yugoslavia.
Latar Belakang Broz Tito
Broz Tito lahir pada tanggal 7 Mei 1892 di Kumrovec, Kroasia. Ayahnya adalah seorang petani dan ibunya adalah seorang pelayan. Karena kondisi keluarganya yang miskin, Broz Tito tidak dapat melanjutkan pendidikan formal. Ia kemudian bekerja sebagai buruh di pabrik dan kemudian bergabung dengan tentara Austria-Hongaria pada tahun 1913.
Selama Perang Dunia I, Broz Tito bertugas sebagai prajurit di Front Timur. Setelah perang berakhir, ia bergabung dengan Partai Komunis Yugoslavia pada tahun 1920 dan aktif dalam gerakan komunis di Yugoslavia.
Pengangkatan Menjadi Presiden Yugoslavia
Pada tahun 1945, Broz Tito berhasil memimpin gerakan partisipan yang berhasil mengusir pasukan pendudukan Nazi dan fasis dari Yugoslavia. Setelah itu, ia diangkat menjadi Perdana Menteri Yugoslavia dan memimpin negara tersebut hingga tahun 1953.
Pada tahun 1953, Broz Tito diangkat menjadi Presiden Yugoslavia dan memimpin negara tersebut hingga kematiannya pada tahun 1980. Ia merupakan presiden pertama Yugoslavia yang dipilih secara demokratis oleh rakyatnya.
Kebijakan Politik Broz Tito
Selama memimpin Yugoslavia, Broz Tito menerapkan kebijakan politik yang dikenal sebagai “Non-Blok”. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga kemerdekaan Yugoslavia dari pengaruh blok Barat maupun blok Timur dan menjalin hubungan dengan negara-negara yang tidak tergabung dalam blok manapun.
Selain itu, Broz Tito juga memperjuangkan kesetaraan antara berbagai etnis dan agama yang ada di Yugoslavia. Ia juga menerapkan kebijakan desentralisasi yang memberikan otonomi kepada republik-republik yang ada di Yugoslavia.
Penilaian Terhadap Kepemimpinan Broz Tito
Kepemimpinan Broz Tito dianggap berhasil dalam menyatukan berbagai etnis dan agama yang ada di Yugoslavia. Namun, setelah kematiannya pada tahun 1980, Yugoslavia mengalami krisis politik dan pecah menjadi beberapa negara yang lebih kecil.
Beberapa penilaian mengkritik kebijakan politik Broz Tito yang dianggap melanggar hak asasi manusia dan tidak memperhatikan kebebasan berpendapat. Selain itu, kebijakan ekonomi yang diterapkan juga dianggap tidak berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Yugoslavia.
Kesimpulan
Broz Tito diangkat menjadi Presiden Yugoslavia seumur hidup pada tahun 1974 hingga kematiannya pada tahun 1980. Ia merupakan tokoh politik yang berhasil menyatukan berbagai etnis dan agama yang ada di Yugoslavia. Kepemimpinannya dianggap berhasil dalam menerapkan kebijakan politik “Non-Blok” dan memperjuangkan kesetaraan antar etnis dan agama. Namun, kebijakan politiknya juga dianggap melanggar hak asasi manusia dan ekonomi Yugoslavia tidak berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.