General

Contoh Deployment Diagram: Konsep dan Implementasinya

×

Contoh Deployment Diagram: Konsep dan Implementasinya

Share this article

Deployment diagram adalah salah satu jenis diagram UML (Unified Modeling Language) yang digunakan untuk merepresentasikan arsitektur sistem yang akan diimplementasikan. Diagram ini menggambarkan bagaimana komponen-komponen sistem akan didistribusikan pada lingkungan yang sudah ditentukan.

Contoh Deployment Diagram

Berikut adalah contoh deployment diagram:

Pada contoh di atas, terdapat tiga komponen utama yaitu client, server, dan database. Client berkomunikasi dengan server melalui protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol). Server mengakses database melalui JDBC (Java Database Connectivity).

Konsep Deployment Diagram

Deployment diagram terdiri dari beberapa elemen, yaitu:

  • Node: merepresentasikan hardware atau software yang digunakan untuk menjalankan komponen sistem.
  • Component: merepresentasikan modul atau bagian-bagian dari sistem yang memiliki fungsi tersendiri.
  • Artifact: merepresentasikan file atau data yang digunakan oleh sistem.
  • Deployment Specification: merepresentasikan konfigurasi dan parameter yang digunakan untuk menjalankan komponen sistem pada node tertentu.
  • Association: merepresentasikan hubungan antara elemen-elemen di dalam deployment diagram.

Dalam sebuah deployment diagram, node digambarkan dengan bentuk persegi panjang, component digambarkan dengan bentuk kotak, dan artifact digambarkan dengan bentuk kubus. Deployment specification digambarkan dengan bentuk elips.

Implementasi Deployment Diagram

Implementasi deployment diagram dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa tools seperti Visual Paradigm, StarUML, atau Enterprise Architect. Berikut adalah langkah-langkah implementasi deployment diagram:

  1. Buka aplikasi pemodelan UML yang ingin digunakan.
  2. Pilih menu Deployment Diagram.
  3. Tambahkan node, component, dan artifact yang diperlukan.
  4. Tambahkan deployment specification pada setiap node berdasarkan konfigurasi dan parameter yang ada.
  5. Tambahkan association untuk menghubungkan elemen-elemen di dalam deployment diagram.
  6. Sesuaikan tampilan diagram sesuai dengan kebutuhan.
  7. Simpan dan eksport diagram ke dalam format yang diinginkan.

Setelah diagram selesai dibuat, diagram dapat digunakan sebagai acuan dalam proses implementasi sistem yang sesungguhnya.

Keuntungan Deployment Diagram

Deployment diagram memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

  • Memudahkan pengembang untuk memahami arsitektur sistem yang akan diimplementasikan.
  • Memudahkan pengembang untuk melakukan pemantauan dan pemeliharaan sistem yang sudah diimplementasikan.
  • Memudahkan pengembang untuk melakukan perubahan pada sistem yang sudah diimplementasikan.

Kesimpulan

Deployment diagram adalah salah satu jenis diagram UML yang digunakan untuk merepresentasikan arsitektur sistem yang akan diimplementasikan. Diagram ini menggambarkan bagaimana komponen-komponen sistem akan didistribusikan pada lingkungan yang sudah ditentukan. Implementasi deployment diagram dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa tools seperti Visual Paradigm, StarUML, atau Enterprise Architect. Deployment diagram memiliki beberapa keuntungan yaitu memudahkan pengembang untuk memahami arsitektur sistem, melakukan pemantauan dan pemeliharaan sistem, serta melakukan perubahan pada sistem yang sudah diimplementasikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *