Kata Mutiara Bahasa Jawa: Inspirasi Hidup dari Budaya Jawa

Posted on

Kata mutiara atau pepatah adalah ungkapan bijak yang sering digunakan untuk memberikan inspirasi hidup. Di Indonesia, bahasa Jawa juga memiliki banyak kata mutiara yang kaya akan makna dan kearifan lokal. Kata mutiara bahasa Jawa tidak hanya menjadi bagian dari kekayaan budaya lokal, tetapi juga bisa menjadi sumber motivasi bagi siapa saja yang membutuhkan dorongan semangat dalam menjalani kehidupan.

1. “Urip iku urupmu, mugi-mugi ora urupmu iku uripmu.”

Artinya, hidup itu adalah hidupmu, semoga hidup orang lain tidak menjadi hidupmu. Kata mutiara ini mengajarkan untuk fokus pada hidup kita sendiri dan tidak mengganggu kehidupan orang lain. Kita harus belajar untuk menghargai privasi dan kehidupan pribadi orang lain.

2. “Sopo sing loro karo loro, sopo sing loro karo siji, sopo sing siji karo loro, sopo sing siji karo siji.”

Artinya, siapa yang kesepian dengan kesepian, siapa yang kesepian dengan satu, siapa yang satu dengan kesepian, siapa yang satu dengan satu. Kata mutiara ini mengajarkan bahwa hidup tidak selalu tentang pasangan atau kelompok, tetapi juga tentang kemampuan untuk hidup secara mandiri. Kita harus bisa menemukan kebahagiaan dalam diri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain.

3. “Soko guru, soko ngerti, soko waton, soko lanang.”

Artinya, dari guru, dari pengalaman, dari usia, dan dari jenis kelamin. Kata mutiara ini mengajarkan bahwa kebijaksanaan bisa didapatkan dari berbagai sumber, tidak hanya dari pendidikan formal atau orang tua. Kita harus terbuka untuk belajar dari pengalaman hidup dan orang-orang di sekitar kita, terlepas dari usia atau jenis kelamin mereka.

4. “Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.”

Artinya, di depan memberi teladan, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya menjadi pemimpin yang baik. Sebagai seorang pemimpin, kita harus memberikan teladan, semangat, dan dorongan kepada orang-orang di sekitar kita, terlepas dari posisi atau peran mereka.

5. “Aja gumunan, aja gumunaning ati.”

Artinya, jangan takut, jangan takut di hati. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya mengatasi ketakutan dan kekhawatiran dalam hidup. Kita harus belajar untuk menghadapi tantangan dan masalah dengan kepala dingin dan hati yang tenang.

6. “Laku loro, kradenan ora loro.”

Artinya, perbuatanmu adalah milikmu, tetapi akibatnya bukanlah milikmu. Kata mutiara ini mengajarkan tentang tanggung jawab atas tindakan kita. Kita harus bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan kita, dan siap menerima konsekuensi dari tindakan tersebut.

7. “Sedulur papat lima pancer.”

Artinya, saudara sebangsa dan setanah air. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya persatuan dan solidaritas di antara sesama warga negara. Kita harus bersatu untuk mencapai tujuan bersama dan saling membantu dalam menghadapi tantangan dan kesulitan.

8. “Nanging kasunyataning dumadine.”

Artinya, tetapi kenyataannya berbeda. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya realisme dalam hidup. Kita harus memahami kenyataan dan menghadapinya dengan bijak, tanpa terjebak dalam impian atau harapan yang tidak realistis.

9. “Ugi tonggo ngombe, ugi tonggo ngersak.”

Artinya, kadang-kadang minum, kadang-kadang melihat ke atas. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan dalam hidup. Kita harus bisa menikmati hidup dan bersenang-senang, tetapi juga tidak boleh lupa untuk bekerja keras dan menggapai cita-cita.

10. “Rukun agawe santosa, sedulur agawe adil.”

Artinya, persatuan menciptakan kedamaian, kesetaraan menciptakan keadilan. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya persamaan dan keadilan dalam masyarakat. Kita harus memperjuangkan persatuan dan kesetaraan untuk menciptakan masyarakat yang damai dan adil.

11. “Mangan ora mangan, kumpul nggih mesti.”

Artinya, makan atau tidak makan, berkumpul harus. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya kebersamaan dan persaudaraan dalam masyarakat Jawa. Kita harus menghargai hubungan sosial dan berkumpul bersama untuk mempererat ikatan persaudaraan.

12. “Sinau ing ngarsa, suloyo menggawe ing rasa.”

Artinya, belajarlah dari pengalaman, terapkanlah dengan perasaan. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya belajar dari pengalaman dan meresponsnya dengan perasaan. Kita harus belajar dari kesalahan dan pengalaman hidup, dan mengambil tindakan yang bijaksana dan emosional.

13. “Kuwi luwih saka nglurug tanpa ngguyu.”

Artinya, lebih baik turun daripada naik dengan paksaan. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya kebebasan dalam hidup. Kita harus bisa memilih jalur hidup yang sesuai dengan keinginan dan potensi kita, tanpa terpaksa atau dipaksa oleh orang lain.

14. “Jaluk sepuro, welas sepuro.”

Artinya, meminta maaf, memberi maaf. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya memaafkan dalam hidup. Kita harus belajar untuk meminta maaf ketika salah dan memberi maaf ketika orang lain melakukan kesalahan.

15. “Aja gumunan, aja gumunaning ati.”

Artinya, jangan takut, jangan takut di hati. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya mengatasi ketakutan dan kekhawatiran dalam hidup. Kita harus belajar untuk menghadapi tantangan dan masalah dengan kepala dingin dan hati yang tenang.

16. “Kudu konsisten, ora kudu ngoyo.”

Artinya, harus konsisten, tidak perlu keras kepala. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya konsistensi dalam hidup. Kita harus mempertahankan prinsip dan nilai-nilai yang penting bagi kita, tetapi juga tidak boleh terlalu keras kepala dan tidak mau berubah.

17. “Yen ora ngiro, ora keno.”

Artinya, jika tidak mencoba, tidak akan tahu. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya mencoba dan berani mengambil risiko dalam hidup. Kita harus berani mencoba hal-hal baru dan mengambil kesempatan yang ada di depan kita.

18. “Kerep lan tanggung jawab, kudu diwenehi ngendi-ngendi.”

Artinya, keinginan dan tanggung jawab harus dipertimbangkan dengan baik. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya mempertimbangkan keinginan dan tanggung jawab dalam hidup. Kita harus bisa membedakan antara keinginan yang realistis dan tanggung jawab yang harus dipenuhi.

19. “Sepi ing pamrih, rame ing gawe.”

Artinya, tidak mengharapkan imbalan, tetapi senang bekerja. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya bekerja dengan tekun dan tulus tanpa mengharapkan imbalan. Kita harus bisa menikmati proses kerja dan merasa puas dengan hasil yang dicapai.

20. “Kaya mring pasaran, njaba mring panggonan.”

Artinya, kaya di pasar, pintar di rumah. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara hidup sosial dan keluarga. Kita harus bisa sukses di tempat kerja, tetapi juga tidak boleh melupakan keluarga dan lingkungan sosial kita.

21. “Ngelmu iku saka kahanan.”

Artinya, ilmu berasal dari pengalaman. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya belajar dari pengalaman hidup. Kita harus terbuka untuk belajar dari kesalahan dan pengalaman hidup, dan mengambil tindakan yang bijaksana dan efektif.

22. “Nanging sira wis ana ing soko, sira wus ngerti adoh kabeh.”

Artinya, tetapi kamu sudah ada di tempat yang tepat, kamu sudah tahu segalanya. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya menerima keadaan dan memanfaatkan peluang yang ada. Kita harus bisa memanfaatkan keadaan dan kesempatan yang ada di sekitar kita, dan tidak terlalu banyak mengeluh atau meratapi nasib.

23. “Yen mangan kene, mangan karo ati.”

Artinya, jika makan di sini, makan dengan hati. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya menikmati hidup dengan sepenuh hati. Kita harus bisa menikmati makanan, musik, seni, dan keindahan hidup dengan penuh semangat dan kegembiraan.

24. “Urip iku rame, rame iku urip.”

Artinya, hidup itu harus ramai, dan beramai-ramai itu hidup. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya hidup sosial dan bergaul dengan orang lain. Kita harus bisa menikmati hidup dengan teman-teman, keluarga, dan lingkungan sosial kita.

25. “Mlaku-mlaku ana jalan.”

Artinya, berjalan-jalan ada jalan. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya menjelajahi dunia dan menemukan jalan hidup kita sendiri. Kita harus bisa menjelajahi dunia dan menemukan jalan hidup yang sesuai dengan minat dan bakat kita.

26. “Kudu sabar, kudu tekun.”

Artinya, harus sabar, harus tekun. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya sabar dan tekun dalam hidup. Kita harus bisa menghadapi rintangan dan tantangan dalam hidup dengan sabar dan tekun, dan tidak mudah menyerah atau putus asa.

27. “Sopo sing ora ngerti, yen ngono takon.”

Artinya, jika tidak tahu, tanyakan. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya belajar dan bertanya dalam hidup. Kita harus terbuka untuk belajar dari orang lain, dan tidak takut untuk bertanya jika ada yang tidak kita tahu atau tidak mengerti.

28. “Pamrih rame-rame, ngelmu rame-rame.”

Artinya, keuntungan bersama, ilmu bersama. Kata mutiara ini mengajarkan tentang pentingnya bekerja sama dan berbagi ilmu dalam hidup. Kita harus bisa bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama, dan berbagi ilmu dan pengalaman untuk saling memperkaya dan memperbaiki diri.

29. “Sopo sing takon, sopo sing ngerti.”

Bagikan:
Artikel Terkait: