Kredit Pemilikan Apartemen: Solusi Membeli Hunian Idaman

Posted on

Memiliki hunian impian menjadi keinginan setiap orang, terlebih bagi yang sudah memiliki penghasilan tetap. Akan tetapi, tidak semua orang mampu membeli rumah atau apartemen secara tunai. Kredit pemilikan apartemen atau KPA menjadi solusi bagi mereka yang ingin memiliki hunian idaman namun tidak memiliki cukup dana. Berikut penjelasan mengenai KPA yang perlu diketahui sebelum mengajukan kredit.

Apa itu Kredit Pemilikan Apartemen?

Kredit Pemilikan Apartemen atau KPA adalah fasilitas pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya untuk membiayai pembelian apartemen. KPA mirip dengan kredit pemilikan rumah (KPR), namun perbedaannya terletak pada jenis hunian yang dibeli. KPA hanya berlaku untuk apartemen, sedangkan KPR untuk rumah.

Untuk mengajukan KPA, calon pembeli harus memenuhi syarat yang ditentukan oleh bank atau lembaga keuangan. Syarat tersebut antara lain memiliki penghasilan tetap, memiliki uang muka atau down payment (DP), serta memiliki catatan kredit yang baik.

Keuntungan Membeli Apartemen dengan KPA

Membeli apartemen dengan KPA memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:

  1. Memiliki hunian idaman tanpa harus membayar tunai.
  2. Angsuran KPA biasanya lebih ringan dibandingkan dengan menyewa apartemen.
  3. Nilai aset apartemen akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan kota.
  4. Lebih mudah untuk dijual kembali jika dibandingkan dengan menyewakan apartemen.

Proses Pengajuan KPA

Proses pengajuan KPA terdiri dari beberapa tahapan, di antaranya:

  1. Persiapan dokumen seperti KTP, NPWP, bukti penghasilan, dan catatan kredit.
  2. Mengajukan permohonan KPA ke bank atau lembaga keuangan.
  3. Bank atau lembaga keuangan akan melakukan verifikasi terhadap dokumen dan memeriksa kelayakan calon pembeli.
  4. Jika disetujui, calon pembeli harus membayar uang muka atau DP.
  5. Bank atau lembaga keuangan akan mencairkan kredit sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.

Perhitungan KPA

Perhitungan KPA terdiri dari beberapa faktor, di antaranya:

  1. Harga apartemen yang akan dibeli.
  2. Uang muka atau DP yang akan dibayarkan.
  3. Jangka waktu kredit.
  4. Bunga kredit yang akan dikenakan.

Perhitungan KPA dapat dilakukan dengan menggunakan kalkulator KPA yang tersedia di situs bank atau lembaga keuangan.

Bunga KPA

Bunga KPA adalah biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh calon pembeli selama masa kredit berlangsung. Besarnya bunga KPA bervariasi tergantung pada bank atau lembaga keuangan yang memberikan kredit, suku bunga yang berlaku, dan jangka waktu kredit.

Beberapa bank atau lembaga keuangan menawarkan bunga KPA tetap (fixed rate) selama jangka waktu kredit tertentu, sedangkan yang lain menawarkan bunga KPA mengambang (floating rate) yang berubah sesuai dengan perkembangan suku bunga pasar.

Uang Muka atau DP

Uang muka atau DP adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh calon pembeli pada saat mengajukan KPA. Besarannya bervariasi tergantung pada bank atau lembaga keuangan yang memberikan kredit, besarnya harga apartemen yang akan dibeli, dan kemampuan calon pembeli dalam membayar.

Uang muka atau DP biasanya berkisar antara 10-30% dari harga apartemen yang akan dibeli. Semakin besar uang muka atau DP yang dibayarkan, semakin kecil pula jumlah kredit yang harus diambil dan semakin ringan pula angsuran yang harus dibayarkan.

Catatan Kredit

Catatan kredit adalah catatan mengenai riwayat kredit yang dimiliki oleh seseorang. Catatan kredit mencakup informasi mengenai jumlah kredit yang pernah diambil, jangka waktu kredit, jumlah angsuran, dan riwayat pembayaran.

Bank atau lembaga keuangan akan mengecek catatan kredit calon pembeli untuk mengetahui apakah calon pembeli memiliki riwayat kredit yang baik atau buruk. Jika calon pembeli memiliki catatan kredit yang baik, maka kemungkinan besar pengajuan KPA akan disetujui. Sebaliknya, jika calon pembeli memiliki catatan kredit yang buruk, maka pengajuan KPA dapat ditolak.

Pro dan Kontra Mengambil KPA

Mengambil KPA memiliki pro dan kontra yang perlu diperhatikan sebelum mengambil keputusan. Beberapa pro dan kontra tersebut adalah:

Pro

  1. Membeli apartemen idaman tanpa harus membayar tunai.
  2. Angsuran KPA biasanya lebih ringan dibandingkan dengan menyewa apartemen.
  3. Nilai aset apartemen akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan kota.
  4. Lebih mudah untuk dijual kembali jika dibandingkan dengan menyewakan apartemen.

Kontra

  1. Harus membayar bunga KPA selama masa kredit berlangsung.
  2. Harus membayar uang muka atau DP yang cukup besar pada saat mengajukan KPA.
  3. Jika tidak mampu membayar angsuran, maka apartemen yang sudah dibeli dapat disita oleh bank atau lembaga keuangan.
  4. Jumlah cicilan KPA akan lebih besar apabila mengambil jangka waktu kredit yang lebih lama.

Kesimpulan

Kredit Pemilikan Apartemen atau KPA adalah fasilitas pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya untuk membiayai pembelian apartemen. Mengambil KPA memiliki keuntungan dan kerugian yang perlu diperhatikan sebelum mengambil keputusan. Sebelum mengajukan KPA, pastikan untuk memenuhi syarat yang ditentukan oleh bank atau lembaga keuangan, dan lakukan perhitungan kredit dengan seksama.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *