Menghitung Analisa Harga Bangunan: Panduan Lengkap

Posted on

Analisa harga bangunan adalah salah satu hal yang penting dalam menentukan biaya pembangunan rumah atau gedung. Dengan menghitung analisa harga bangunan, kita bisa mendapatkan perkiraan biaya yang akurat dan menghindari kelebihan anggaran yang tidak perlu.

Apa itu Analisa Harga Bangunan?

Analisa harga bangunan adalah proses menghitung perkiraan biaya pembangunan suatu bangunan atau rumah. Analisa ini meliputi semua biaya yang dibutuhkan untuk membangun sebuah bangunan, seperti bahan bangunan, upah pekerja, dan biaya lainnya.

Langkah-langkah Menghitung Analisa Harga Bangunan

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghitung analisa harga bangunan:

  1. Menghitung luas bangunan
  2. Menghitung volume bangunan
  3. Menghitung jumlah bahan bangunan
  4. Menghitung harga bahan bangunan
  5. Menghitung upah pekerja
  6. Menghitung biaya lainnya
  7. Menghitung harga satuan

1. Menghitung Luas Bangunan

Langkah pertama dalam menghitung analisa harga bangunan adalah menghitung luas bangunan. Luas bangunan adalah jumlah luas semua ruangan yang ada di dalam bangunan. Untuk menghitung luas bangunan, kita bisa menggunakan rumus panjang x lebar.

Contoh: Jika panjang bangunan adalah 10 meter dan lebar bangunan adalah 8 meter, maka luas bangunan adalah 10 x 8 = 80 meter persegi.

2. Menghitung Volume Bangunan

Setelah menghitung luas bangunan, langkah selanjutnya adalah menghitung volume bangunan. Volume bangunan adalah hasil dari perkalian luas bangunan dengan tinggi bangunan.

Contoh: Jika tinggi bangunan adalah 3 meter, maka volume bangunan adalah 80 x 3 = 240 meter kubik.

3. Menghitung Jumlah Bahan Bangunan

Setelah mengetahui volume bangunan, langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah bahan bangunan yang dibutuhkan. Hal ini meliputi semen, pasir, batu bata, besi, dan lain sebagainya.

Untuk menghitung jumlah bahan bangunan, kita bisa menggunakan rumus:

Jumlah Bahan = Volume Bangunan x Rasio Campuran

Rasio campuran adalah perbandingan antara bahan bangunan dengan semen. Rasio campuran yang umum digunakan adalah:

  • 1:2:3 untuk beton
  • 1:3 untuk pasangan batu bata
  • 1:6 untuk plesteran

4. Menghitung Harga Bahan Bangunan

Setelah mengetahui jumlah bahan bangunan yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah menghitung harga bahan bangunan. Harga bahan bangunan bisa berbeda-beda tergantung dari jenis dan kualitas bahan tersebut.

Untuk menghitung harga bahan bangunan, kita bisa mencari informasi harga di toko bangunan atau melalui internet.

5. Menghitung Upah Pekerja

Setelah mengetahui harga bahan bangunan, langkah selanjutnya adalah menghitung upah pekerja. Upah pekerja bisa berbeda-beda tergantung dari daerah atau wilayah tempat bangunan dibangun.

Untuk menghitung upah pekerja, kita bisa menanyakan harga upah pekerja pada tukang bangunan atau kontraktor.

6. Menghitung Biaya Lainnya

Selain biaya bahan bangunan dan upah pekerja, masih ada biaya lainnya yang harus diperhitungkan. Biaya lainnya meliputi biaya transportasi, biaya perizinan, biaya listrik dan air, dan lain sebagainya.

Untuk menghitung biaya lainnya, kita bisa mencari informasi mengenai biaya-biaya tersebut dari pihak yang berwenang atau dari internet.

7. Menghitung Harga Satuan

Setelah mengetahui semua biaya yang dibutuhkan, langkah terakhir adalah menghitung harga satuan. Harga satuan adalah hasil dari pembagian total biaya dengan volume bangunan.

Contoh: Jika total biaya adalah Rp 100 juta dan volume bangunan adalah 240 meter kubik, maka harga satuan adalah Rp 100 juta / 240 = Rp 416.666 per meter kubik.

Penutup

Dalam menghitung analisa harga bangunan, kita harus memperhatikan semua faktor yang mempengaruhi biaya pembangunan. Dengan menghitung analisa harga bangunan dengan benar, kita bisa mendapatkan perkiraan biaya yang akurat dan menghindari kelebihan anggaran yang tidak perlu.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *