Pada hari Kamis, 6 Agustus 2020, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan melarang para warganya untuk mengunduh aplikasi TikTok dan WeChat mulai hari Minggu, 20 September 2020. Hal ini dilakukan karena adanya kekhawatiran keamanan nasional Amerika Serikat. Larangan ini akan berlaku untuk semua aplikasi TikTok dan WeChat yang diterbitkan oleh perusahaan asal Tiongkok, yakni ByteDance dan Tencent.
Keputusan ini diambil setelah sebelumnya Trump menuduh bahwa TikTok dan WeChat mengancam keamanan nasional Amerika Serikat. Menurut Trump, kedua aplikasi tersebut dapat digunakan oleh pemerintah Tiongkok untuk mengumpulkan data rahasia milik warga Amerika Serikat. Trump juga mengatakan bahwa kedua aplikasi tersebut dapat digunakan untuk melakukan spionase di Amerika Serikat.
Kenapa Trump Melarang TikTok dan WeChat?
Alasan utama mengapa Trump melarang TikTok dan WeChat adalah karena ia menganggap bahwa kedua aplikasi tersebut merupakan ancaman terhadap keamanan nasional Amerika Serikat. Trump mengatakan bahwa TikTok dan WeChat dapat digunakan oleh pemerintah Tiongkok untuk mengumpulkan data rahasia milik warga Amerika Serikat. Ia juga mengatakan bahwa kedua aplikasi tersebut dapat digunakan untuk melakukan spionase di Amerika Serikat.
Selain itu, Trump juga merasa bahwa kedua aplikasi tersebut mengancam persaingan bisnis di Amerika Serikat. Ia menganggap bahwa TikTok dan WeChat dapat merusak bisnis Amerika Serikat dan mengancam lapangan kerja di negaranya.
Bagaimana Dampaknya bagi Pengguna TikTok dan WeChat?
Larangan ini tentu saja akan berdampak besar bagi pengguna TikTok dan WeChat di Amerika Serikat. Sejak pengumuman tersebut, banyak pengguna TikTok dan WeChat yang merasa khawatir akan kehilangan akses ke kedua aplikasi tersebut.
Bagi pengguna TikTok, larangan ini akan berarti bahwa mereka tidak bisa lagi mengunduh atau memperbarui aplikasi TikTok mulai hari Minggu, 20 September 2020. Namun, bagi pengguna TikTok yang sudah mengunduh aplikasi sebelum tanggal tersebut, mereka masih dapat menggunakan aplikasi TikTok seperti biasa. Begitu juga dengan pengguna WeChat, mereka tidak bisa lagi mengunduh atau memperbarui aplikasi WeChat mulai tanggal tersebut.
Bagaimana Dampaknya bagi Perusahaan ByteDance dan Tencent?
Larangan ini juga akan berdampak besar bagi perusahaan ByteDance dan Tencent, yang merupakan penerbit dari aplikasi TikTok dan WeChat. Kedua perusahaan ini akan kehilangan basis pengguna yang besar di Amerika Serikat dan juga akan mengalami kerugian finansial yang besar.
Perusahaan ByteDance sendiri sudah mengatakan bahwa mereka akan berusaha untuk menyelesaikan masalah ini dengan pemerintah Amerika Serikat. Mereka juga mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga keamanan data pengguna TikTok.
Apa yang Harus Dilakukan oleh Pengguna TikTok dan WeChat?
Bagi pengguna TikTok dan WeChat di Amerika Serikat, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi larangan ini. Pertama, jika kamu sudah mengunduh aplikasi TikTok atau WeChat sebelum tanggal 20 September 2020, kamu masih dapat menggunakan aplikasi tersebut seperti biasa.
Kedua, kamu dapat mencari alternatif aplikasi lain yang dapat menggantikan TikTok atau WeChat. Saat ini, sudah banyak aplikasi serupa yang tersedia di pasar aplikasi seperti Instagram Reels dan WhatsApp.
Apa yang Harus Dilakukan oleh Perusahaan ByteDance dan Tencent?
Bagi perusahaan ByteDance dan Tencent, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi larangan ini. Pertama, mereka dapat berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan pemerintah Amerika Serikat dan membuktikan bahwa TikTok dan WeChat aman untuk digunakan.
Kedua, mereka dapat mencari solusi alternatif untuk mengatasi larangan ini, seperti misalnya dengan menjual saham mayoritas perusahaan atau membentuk kemitraan dengan perusahaan Amerika Serikat.
Kesimpulan
Larangan penggunaan TikTok dan WeChat di Amerika Serikat mulai hari Minggu, 20 September 2020, merupakan keputusan yang kontroversial. Hal ini dilakukan karena adanya kekhawatiran keamanan nasional Amerika Serikat. Bagi pengguna TikTok dan WeChat, larangan ini tentu akan berdampak besar dan memerlukan solusi alternatif. Bagi perusahaan ByteDance dan Tencent, mereka harus berusaha untuk menyelesaikan masalah ini dengan pemerintah Amerika Serikat dan mencari solusi alternatif untuk mengatasi larangan ini.