Parler Aplikasi Pendukung Trump Dihapus

Posted on

Baru-baru ini, dunia maya dihebohkan dengan kabar bahwa aplikasi Parler, platform media sosial yang dikenal sebagai pendukung Presiden Donald Trump, dihapus dari Google Play Store dan Apple App Store. Keputusan ini diambil setelah aplikasi tersebut dituduh membiarkan konten yang menghasut kekerasan dan kebencian.

Sejarah Singkat Parler

Parler didirikan pada tahun 2018 oleh John Matze dan Jared Thomson. Tujuan awal dari platform ini adalah untuk memberikan pengguna kebebasan berekspresi tanpa sensor. Parler menawarkan lingkungan yang aman dan netral secara politik bagi pengguna untuk berbicara tentang topik apa pun tanpa takut diblokir atau mendapatkan hukuman dari moderator.

Parler Sebagai Pendukung Trump

Parler dikenal sebagai platform media sosial yang ramah terhadap konservatif dan pendukung Presiden Trump. Banyak pengguna Parler yang merasa bahwa platform ini memberikan kebebasan berekspresi yang tidak mereka temukan di platform lain seperti Twitter atau Facebook.

Namun, hal ini juga menarik perhatian dari banyak pengguna yang menyalahgunakan kebebasan ini dengan memposting konten yang menghasut kekerasan dan kebencian. Parler juga dituduh menjadi tempat berkumpulnya kelompok-kelompok ekstremis seperti Proud Boys dan QAnon.

Pembatasan Konten di Parler

Pada tanggal 6 Januari 2021, kerusuhan Capitol terjadi di Amerika Serikat. Sebagian besar pengguna media sosial berspekulasi bahwa Parler digunakan sebagai sarana untuk merencanakan insiden tersebut. Beberapa pengguna Parler bahkan memposting video dan foto yang menunjukkan mereka sedang berpartisipasi dalam kerusuhan tersebut.

Kejadian ini memicu Google dan Apple untuk menghapus aplikasi Parler dari toko aplikasi mereka. Amazon Web Services juga menghapus akun Parler dari server mereka, memaksa aplikasi ini untuk berhenti beroperasi.

Respons dari Pendukung Trump

Pendukung Trump merespons penghapusan Parler dengan marah. Mereka menganggap tindakan ini sebagai bentuk sensor dan pelanggaran terhadap kebebasan berbicara. Beberapa pendukung Trump bahkan memutuskan untuk beralih ke platform media sosial alternatif seperti Gab dan MeWe.

Kesimpulan

Penghapusan Parler dari Google Play Store dan Apple App Store menunjukkan bahwa platform media sosial tidak lagi dianggap sebagai tempat yang aman untuk berbicara tanpa batasan. Sebaliknya, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan teknologi mulai mengambil tindakan untuk mencegah penyebaran konten yang menghasut kekerasan dan kebencian.

Kontroversi Parler juga menunjukkan bahwa kebebasan berekspresi tidak selalu berarti kebebasan tanpa batasan. Sebagai pengguna media sosial, kita harus bertanggung jawab atas apa yang kita posting dan memastikan bahwa konten yang kita bagikan tidak melanggar hukum atau merugikan orang lain.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *