Pemerintahan Arab Saudi: Sejarah, Sistem Politik dan Pemerintahan

Posted on

Arab Saudi adalah sebuah negara yang terletak di Timur Tengah dan menjadi pusat kegiatan Islam. Dalam sejarahnya, Arab Saudi telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan, terutama dalam hal pemerintahan. Artikel ini akan membahas sejarah, sistem politik, dan pemerintahan Arab Saudi.

Sejarah Pemerintahan Arab Saudi

Pemerintahan Arab Saudi telah mengalami banyak perubahan sejak didirikan pada tahun 1932. Pada saat itu, Raja Abdulaziz Al Saud menjadi pemimpin pertama Arab Saudi. Dia memerintah selama 22 tahun dan meninggal pada tahun 1953. Setelah itu, putranya, Raja Saud bin Abdulaziz Al Saud, menjadi raja dan memerintah selama 11 tahun.

Pada tahun 1964, Raja Saud digantikan oleh putranya, Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud, yang memerintah selama 11 tahun. Pada tahun 1975, Raja Faisal dibunuh oleh keponakannya sendiri dan digantikan oleh adiknya, Raja Khalid bin Abdulaziz Al Saud. Raja Khalid memerintah selama 10 tahun sebelum meninggal pada tahun 1982, dan digantikan oleh saudaranya, Raja Fahd bin Abdulaziz Al Saud.

Raja Fahd memerintah selama 23 tahun sebelum meninggal pada tahun 2005 dan digantikan oleh saudaranya, Raja Abdullah bin Abdulaziz Al Saud. Raja Abdullah memerintah selama 10 tahun sebelum meninggal pada tahun 2015 dan digantikan oleh saudaranya, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. Saat ini, Raja Salman masih memerintah Arab Saudi.

Sistem Politik Arab Saudi

Arab Saudi adalah sebuah monarki absolut, yang artinya kekuasaan tertinggi berada di tangan raja. Raja juga merupakan kepala negara dan kepala pemerintahan. Namun, dalam praktiknya, Raja Arab Saudi tidak memerintah sendiri. Ia dibantu oleh Dewan Menteri, yang terdiri dari 22 menteri yang dipilih oleh Raja.

Selain itu, Arab Saudi juga memiliki Majelis Syura, yang merupakan badan legislatif. Majelis Syura terdiri dari 150 anggota yang dipilih oleh Raja dan bertugas memberikan saran dan pendapat pada Raja dalam membuat keputusan. Namun, Majelis Syura tidak memiliki kekuasaan legislatif yang sebenarnya dan tidak dapat mempengaruhi keputusan Raja secara signifikan.

Pemerintahan Arab Saudi

Pemerintahan Arab Saudi dibagi menjadi 13 provinsi yang dipimpin oleh seorang gubernur yang ditunjuk oleh Raja. Setiap provinsi terdiri dari beberapa wilayah dan kota. Di setiap wilayah, ada seorang kepala daerah yang ditunjuk oleh gubernur untuk mengatur urusan lokal.

Selain itu, Arab Saudi juga memiliki sistem hukum yang didasarkan pada syariah, yaitu hukum Islam. Sistem hukum ini berbeda dengan sistem hukum yang digunakan di negara-negara Barat, seperti hukum sipil atau hukum adat.

Ekonomi Arab Saudi

Arab Saudi memiliki ekonomi yang kuat dan kaya dengan sumber daya alam, terutama minyak bumi. Minyak bumi adalah sumber pendapatan utama negara ini, dan sebagian besar ekonomi Arab Saudi bergantung pada industri minyak.

Arab Saudi juga memiliki program diversifikasi ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan negara pada minyak bumi. Program ini termasuk pengembangan sektor pariwisata, industri manufaktur, dan jasa.

Kesimpulan

Pemerintahan Arab Saudi adalah sebuah monarki absolut dengan sistem politik yang berbeda dengan negara-negara Barat. Raja Arab Saudi memiliki kekuasaan tertinggi dan dibantu oleh Dewan Menteri. Arab Saudi juga memiliki Majelis Syura sebagai badan legislatif, meskipun tidak memiliki kekuasaan legislatif yang signifikan.

Selain itu, Arab Saudi juga memiliki sistem hukum yang didasarkan pada syariah, dan ekonominya terutama bergantung pada industri minyak. Namun, negara ini juga memiliki program diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada minyak bumi.

Secara keseluruhan, Arab Saudi adalah sebuah negara yang unik dengan sejarah dan budaya yang kaya. Pemerintahan dan sistem politiknya mungkin berbeda dengan negara-negara lain, tetapi negara ini tetap menjadi pusat kegiatan Islam dan memiliki peran penting di Timur Tengah.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *