Pengertian Diferensiasi Sosial Menurut Para Ahli Bentuk dan Contohnya Lengkap

Posted on

Diferensiasi sosial adalah suatu proses pembagian masyarakat menjadi kelompok-kelompok sosial yang berbeda berdasarkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, usia, agama, pendidikan, status sosial, dan lain-lain. Proses ini terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat yang mempengaruhi cara orang berinteraksi satu sama lain. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian diferensiasi sosial menurut para ahli, bentuk-bentuknya, serta contohnya yang lengkap.

Pengertian Diferensiasi Sosial

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diferensiasi sosial adalah pembagian masyarakat menjadi kelompok-kelompok sosial yang berbeda berdasarkan karakteristik tertentu. Sedangkan menurut para ahli sosiologi, diferensiasi sosial adalah suatu proses di mana masyarakat diorganisasi menjadi kelompok-kelompok yang berbeda secara hierarkis berdasarkan perbedaan-perbedaan tertentu, seperti pendapatan, status sosial, kekuasaan, dan lain-lain.

Dalam proses diferensiasi sosial, terdapat pembagian masyarakat menjadi kelompok-kelompok yang berbeda secara horizontal dan vertikal. Kelompok horizontal adalah kelompok yang memiliki status sosial yang sama, seperti kelompok berdasarkan jenis kelamin, umur, atau agama. Sedangkan kelompok vertikal adalah kelompok yang memiliki status sosial yang berbeda, seperti kelompok berdasarkan pendapatan, jabatan, atau kekuasaan.

Bentuk Diferensiasi Sosial

Ada beberapa bentuk diferensiasi sosial, yaitu:

1. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin

Dalam masyarakat, terdapat perbedaan-perbedaan yang berdasarkan jenis kelamin, seperti peran dan tanggung jawab yang berbeda antara pria dan wanita. Pada umumnya, pria dianggap lebih kuat dan berpengaruh dibandingkan wanita, sehingga seringkali terjadi diskriminasi terhadap wanita dalam berbagai aspek kehidupan.

2. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Usia

Dalam masyarakat, terdapat perbedaan-perbedaan yang berdasarkan usia, seperti peran dan tanggung jawab yang berbeda antara anak-anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Pada umumnya, orang dewasa dianggap lebih berpengalaman dan mampu mengambil keputusan yang tepat, sehingga seringkali anak-anak dan remaja dianggap tidak memiliki kemampuan yang sama.

3. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Agama

Dalam masyarakat, terdapat perbedaan-perbedaan yang berdasarkan agama, seperti keyakinan, nilai, dan norma yang berbeda antara agama-agama yang ada. Pada umumnya, agama mayoritas dianggap lebih berpengaruh dan dihormati dibandingkan agama minoritas, sehingga seringkali terjadi diskriminasi terhadap agama minoritas dalam berbagai aspek kehidupan.

4. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Pendidikan

Dalam masyarakat, terdapat perbedaan-perbedaan yang berdasarkan pendidikan, seperti pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang berbeda antara orang yang berpendidikan tinggi dan rendah. Pada umumnya, orang yang berpendidikan tinggi dianggap lebih cerdas dan berpengaruh dibandingkan orang yang berpendidikan rendah, sehingga seringkali terjadi kesenjangan sosial antara keduanya.

5. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Status Sosial

Dalam masyarakat, terdapat perbedaan-perbedaan yang berdasarkan status sosial, seperti pendapatan, jabatan, atau kekuasaan yang berbeda antara orang yang berbeda status sosialnya. Pada umumnya, orang yang memiliki status sosial yang tinggi dianggap lebih berpengaruh dan dihormati dibandingkan orang yang memiliki status sosial yang rendah, sehingga seringkali terjadi kesenjangan sosial antara keduanya.

Contoh Diferensiasi Sosial

Ada beberapa contoh diferensiasi sosial dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin

Contoh diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin adalah ketika seorang wanita dianggap tidak mampu melakukan pekerjaan yang dianggap sebagai pekerjaan pria, seperti menjadi pilot atau pemadam kebakaran. Hal ini terjadi karena stereotip bahwa pekerjaan tersebut hanya cocok untuk pria.

2. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Usia

Contoh diferensiasi sosial berdasarkan usia adalah ketika seorang remaja dianggap tidak memiliki kemampuan yang sama dengan orang dewasa dalam mengambil keputusan, sehingga seringkali remaja dianggap tidak dapat dipercaya dalam melakukan sesuatu.

3. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Agama

Contoh diferensiasi sosial berdasarkan agama adalah ketika seorang penganut agama minoritas dianggap tidak memiliki hak yang sama dengan penganut agama mayoritas dalam mendapatkan pekerjaan atau layanan publik lainnya.

4. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Pendidikan

Contoh diferensiasi sosial berdasarkan pendidikan adalah ketika seorang yang berpendidikan tinggi dianggap lebih cerdas dan berpengaruh dibandingkan orang yang berpendidikan rendah, sehingga seringkali orang yang berpendidikan rendah dianggap tidak mampu melakukan pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan atau keterampilan khusus.

5. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Status Sosial

Contoh diferensiasi sosial berdasarkan status sosial adalah ketika seorang yang memiliki status sosial yang tinggi dianggap lebih berpengaruh dan dihormati dibandingkan orang yang memiliki status sosial yang rendah, sehingga seringkali terjadi kesenjangan sosial antara keduanya.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa diferensiasi sosial adalah suatu proses pembagian masyarakat menjadi kelompok-kelompok sosial yang berbeda berdasarkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, usia, agama, pendidikan, status sosial, dan lain-lain. Terdapat beberapa bentuk diferensiasi sosial, yaitu diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin, usia, agama, pendidikan, dan status sosial. Selain itu, terdapat juga beberapa contoh diferensiasi sosial dalam kehidupan sehari-hari yang seringkali menimbulkan kesenjangan sosial di masyarakat.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *