Perbedaan In Vivo dan In Vitro

Posted on

Pendahuluan

In Vivo dan In Vitro adalah dua istilah yang sering digunakan dalam dunia ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang biologi dan medis. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, meskipun keduanya berhubungan dengan kehidupan organisme. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara In Vivo dan In Vitro secara detail.

Definisi In Vivo

In Vivo adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi yang terjadi dalam tubuh organisme hidup atau makhluk hidup. Dalam hal ini, organisme yang dimaksud adalah manusia, hewan, atau tumbuhan. Dalam penelitian In Vivo, peneliti akan mengamati dan mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungan sekitarnya. Penelitian In Vivo sering dilakukan dengan menggunakan hewan percobaan untuk menguji efek obat atau bahan kimia tertentu pada organisme.

Definisi In Vitro

In Vitro adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi yang terjadi di luar tubuh organisme hidup atau makhluk hidup. Dalam penelitian In Vitro, peneliti akan mengamati dan mempelajari interaksi antara sel atau jaringan organisme dengan lingkungan di luar tubuh organisme. Contoh dari penelitian In Vitro adalah kultur sel atau kultur jaringan, di mana sel atau jaringan organisme ditempatkan dalam lingkungan yang dikontrol di laboratorium.

Perbedaan antara In Vivo dan In Vitro

Perbedaan yang paling mendasar antara In Vivo dan In Vitro adalah bahwa In Vivo melibatkan organisme hidup atau makhluk hidup secara keseluruhan, sedangkan In Vitro hanya melibatkan sel atau jaringan organisme di luar tubuhnya. Selain itu, ada beberapa perbedaan lain antara In Vivo dan In Vitro, seperti:

1. Lingkungan

Dalam penelitian In Vivo, organisme hidup atau makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya yang kompleks dan terus berubah. Sedangkan dalam penelitian In Vitro, sel atau jaringan organisme ditempatkan dalam lingkungan yang dikontrol di laboratorium.

2. Faktor-faktor biologis

Dalam penelitian In Vivo, organisme hidup atau makhluk hidup memiliki sistem biologis yang kompleks, seperti sistem kekebalan tubuh, sistem saraf, dan sistem hormonal. Sedangkan dalam penelitian In Vitro, faktor-faktor biologis ini tidak ada atau sangat terbatas.

3. Validitas hasil penelitian

Hasil penelitian In Vivo lebih valid dan dapat diterapkan pada organisme hidup atau makhluk hidup secara keseluruhan, sedangkan hasil penelitian In Vitro lebih terbatas dan sulit untuk diterapkan pada organisme hidup atau makhluk hidup secara keseluruhan.

Contoh Penelitian In Vivo

Penelitian In Vivo sering dilakukan dengan menggunakan hewan percobaan. Contoh dari penelitian In Vivo adalah:

1. Uji toksisitas obat

Dalam uji toksisitas obat, hewan percobaan diberikan obat dalam dosis tertentu untuk menguji efeknya pada organisme secara keseluruhan.

2. Uji efikasi vaksin

Dalam uji efikasi vaksin, hewan percobaan diberikan vaksin untuk menguji efektivitasnya dalam melindungi organisme dari infeksi.

Contoh Penelitian In Vitro

Penelitian In Vitro sering dilakukan dengan menggunakan sel atau jaringan organisme. Contoh dari penelitian In Vitro adalah:

1. Kultur sel

Dalam kultur sel, sel organisme ditempatkan dalam lingkungan yang dikontrol di laboratorium untuk mempelajari sifat-sifat sel tersebut.

2. Kultur jaringan

Dalam kultur jaringan, jaringan organisme ditempatkan dalam lingkungan yang dikontrol di laboratorium untuk mempelajari sifat-sifat jaringan tersebut.

Kesimpulan

In Vivo dan In Vitro adalah dua istilah yang sering digunakan dalam dunia ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang biologi dan medis. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, meskipun keduanya berhubungan dengan kehidupan organisme. Dalam penelitian In Vivo, peneliti akan mengamati dan mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungan sekitarnya, sedangkan dalam penelitian In Vitro, peneliti akan mengamati dan mempelajari interaksi antara sel atau jaringan organisme dengan lingkungan di luar tubuh organisme. Kedua jenis penelitian ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, dan keduanya penting untuk memahami sifat organisme hidup atau makhluk hidup secara keseluruhan.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *