Ayam adalah hewan yang sering ditemukan di rumah-rumah masyarakat Indonesia. Selain menjadi sumber protein yang murah, ayam juga memiliki banyak peribahasa yang mengandung makna yang dalam. Berikut ini adalah beberapa peribahasa tentang ayam beserta arti dan maknanya:
1. Ayam berkokok pagi
Peribahasa ini mengandung makna bahwa orang yang rajin bangun pagi akan mendapatkan kesuksesan dalam hidupnya. Seperti ayam yang berkokok pagi, orang yang rajin bangun pagi akan memiliki energi dan semangat yang tinggi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
2. Ayam jantan bertarung, ayam betina bertelor
Peribahasa ini mengandung makna bahwa setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Seperti ayam jantan yang bertarung untuk melindungi betinanya, setiap orang juga harus melindungi dan menjaga keluarganya. Sementara itu, ayam betina bertelor untuk memberikan manfaat bagi keluarganya. Begitu pula dengan setiap orang, harus memberikan manfaat bagi keluarganya dan masyarakat sekitarnya.
3. Ayam goreng, empuk di dalam keras di luar
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang yang terlihat lemah atau tidak berdaya bisa memiliki kekuatan yang besar di dalam dirinya. Seperti ayam goreng yang empuk di dalam dan keras di luar, seseorang juga bisa memiliki kekuatan yang besar di dalam dirinya meskipun terlihat lemah atau tidak berdaya.
4. Ayam tidak bertelur di atas batu
Peribahasa ini mengandung makna bahwa setiap orang harus memilih tempat yang tepat untuk melakukan sesuatu. Seperti ayam yang tidak akan bertelur di atas batu, setiap orang juga harus memilih tempat yang tepat untuk meraih kesuksesan atau mencapai tujuannya.
5. Ayam berkokok di siang hari
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus berani mengambil tindakan atau berbicara ketika situasi membutuhkannya. Seperti ayam yang berkokok di siang hari untuk menandakan bahwa hari sudah dimulai, seseorang juga harus berani mengambil tindakan atau berbicara ketika situasi membutuhkannya.
6. Ayam tidak bisa mengajar telur
Peribahasa ini mengandung makna bahwa setiap orang memiliki keterbatasan dan tidak bisa mengajarkan atau memberikan sesuatu yang tidak dimilikinya. Seperti ayam yang tidak bisa mengajar telur, setiap orang juga harus mengakui keterbatasannya dan tidak berusaha untuk memberikan sesuatu yang tidak dimilikinya.
7. Ayam mati di tengah jalan
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Seperti ayam yang mati di tengah jalan, seseorang juga harus menyelesaikan apa yang sudah dimulai dan tidak meninggalkan pekerjaan setengah jalan.
8. Ayam mencari belalang, kaki terinjak padi
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus fokus pada tujuannya dan tidak terpengaruh oleh hal-hal lain yang tidak penting. Seperti ayam yang mencari belalang dan tidak sadar kaki terinjak padi, seseorang juga harus fokus pada tujuannya dan tidak terpengaruh oleh hal-hal lain yang tidak penting.
9. Ayam berkokok di atas genteng
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus berani keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru untuk meraih kesuksesan. Seperti ayam yang berkokok di atas genteng, seseorang juga harus berani keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru untuk meraih kesuksesan.
10. Ayam bertelur emas
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang memiliki keberuntungan atau rezeki yang besar. Seperti ayam yang bertelur emas, seseorang juga bisa memiliki keberuntungan atau rezeki yang besar.
11. Ayam terlalu banyak bertelur, nanti mati
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus mengatur waktu dan energinya dengan baik agar tidak kelelahan atau kehabisan tenaga. Seperti ayam yang terlalu banyak bertelur dan nanti mati, seseorang juga harus mengatur waktu dan energinya dengan baik agar tidak kelelahan atau kehabisan tenaga.
12. Ayam jantan tidak bertarung dengan ayam betina
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus menghormati perbedaan dan tidak memaksakan kehendaknya pada orang lain. Seperti ayam jantan yang tidak bertarung dengan ayam betina, seseorang juga harus menghormati perbedaan dan tidak memaksakan kehendaknya pada orang lain.
13. Ayam berkokok di tengah kandang
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus berani mengambil tanggung jawab dan tidak hanya berbicara kosong. Seperti ayam yang berkokok di tengah kandang, seseorang juga harus berani mengambil tanggung jawab dan tidak hanya berbicara kosong.
14. Ayam mengerami telur
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus sabar dan tekun dalam mencapai tujuannya. Seperti ayam yang mengerami telur dengan sabar, seseorang juga harus sabar dan tekun dalam mencapai tujuannya.
15. Ayam menyeberang jalan, tidak dapat menyebrang balik
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus mempertimbangkan dengan baik sebelum mengambil keputusan. Seperti ayam yang menyeberang jalan dan tidak dapat menyebrang balik, seseorang juga harus mempertimbangkan dengan baik sebelum mengambil keputusan.
16. Ayam berkotek-kotek di depan rumah sendiri
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus menghargai dan merawat lingkungan sekitarnya. Seperti ayam yang berkotek-kotek di depan rumah sendiri, seseorang juga harus menghargai dan merawat lingkungan sekitarnya.
17. Ayam berkokok di tengah sawah
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus menghormati orang lain dan tidak berbicara dengan kasar atau merendahkan. Seperti ayam yang berkokok di tengah sawah, seseorang juga harus menghormati orang lain dan tidak berbicara dengan kasar atau merendahkan.
18. Ayam berjalan sendiri
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Seperti ayam yang berjalan sendiri, seseorang juga harus mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
19. Ayam ditolak di kandang sendiri
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan tidak merasa terlalu superior. Seperti ayam yang ditolak di kandang sendiri, seseorang juga harus beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan tidak merasa terlalu superior.
20. Ayam kecil berkokok di atas genteng besar
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang tidak perlu merasa inferior atau minder meskipun berada di bawah orang lain. Seperti ayam kecil yang berkokok di atas genteng besar, seseorang juga tidak perlu merasa inferior atau minder meskipun berada di bawah orang lain.
21. Ayam sengsara di tengah-tengah egrang
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Seperti ayam yang sengsara di tengah-tengah egrang, seseorang juga harus berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.
22. Ayam terbang ke langit, kaki tetap di bumi
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus memiliki ambisi dan cita-cita yang besar, namun tetap rendah hati dan tidak sombong. Seperti ayam yang terbang ke langit, namun kaki tetap di bumi, seseorang juga harus memiliki ambisi dan cita-cita yang besar, namun tetap rendah hati dan tidak sombong.
23. Ayam buras naik pangkat
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang bisa meraih kesuksesan meskipun berasal dari keluarga sederhana. Seperti ayam buras yang naik pangkat, seseorang juga bisa meraih kesuksesan meskipun berasal dari keluarga sederhana.
24. Anak ayam meniru induknya
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang akan meniru atau mengikuti contoh dari orang yang dia kagumi atau hormati. Seperti anak ayam yang meniru induknya, seseorang juga akan meniru atau mengikuti contoh dari orang yang dia kagumi atau hormati.
25. Ayam cari jalan pulang
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus mencari jalan pulang atau mencari solusi ketika menghadapi masalah. Seperti ayam yang mencari jalan pulang, seseorang juga harus mencari jalan pulang atau mencari solusi ketika menghadapi masalah.
26. Ayam tak seberapa, tapi suaranya merdu
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang tidak perlu memiliki penampilan yang istimewa untuk menjadi disukai atau dihormati. Seperti ayam yang tak seberapa, tapi suaranya merdu, seseorang juga tidak perlu memiliki penampilan yang istimewa untuk menjadi disukai atau dihormati.
27. Ayam di atas gunung, telurnya di atas batu
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus berusaha keras dan tidak menyerah meskipun menghadapi kesulitan. Seperti ayam yang di atas gunung, telurnya di atas batu, seseorang juga harus berusaha keras dan tidak menyerah meskipun menghadapi kesulitan.
28. Ayam berjalan pelan-pelan, telur jangan sampai bobol
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus berhati-hati dan teliti dalam melakukan sesuatu. Seperti ayam yang berjalan pelan-pelan, telur jangan sampai bobol, seseorang juga harus berhati-hati dan teliti dalam melakukan sesuatu.
29. Ayam berkokok di dalam kandang
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus berani mengambil tindakan atau berbicara bahkan jika berada dalam situasi yang sulit atau terbatas. Seperti ayam yang berkokok di dalam kandang, seseorang juga harus berani mengambil tindakan atau berbicara bahkan jika berada dalam situasi yang sulit atau terbatas.
30. Ayam jantan bertarung untuk mempertahankan betinanya
Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang harus berani melindungi dan mempertahankan orang yang dicintainya. Seperti ayam jantan yang bertarung untuk mempertahankan betinanya, seseorang juga harus berani