Sejarah Awal
Yasser Arafat lahir pada tanggal 24 Agustus 1929 di Kairo, Mesir. Ayahnya adalah seorang pedagang tekstil yang memiliki kekayaan. Namun, ketika Yasser masih muda, ayahnya meninggal dunia dan keluarganya harus pindah ke Yerusalem.
Di Yerusalem, Yasser bergabung dengan Persatuan Mahasiswa Palestina dan mulai aktif dalam gerakan kemerdekaan Palestina. Pada tahun 1956, ia mendirikan gerakan pemuda Fatah yang bertujuan untuk memerdekakan Palestina dari penjajahan Israel.
Perjuangan dalam Gerakan Fatah
Pada tahun 1964, Yasser Arafat terpilih sebagai pemimpin Fatah. Selama bertahun-tahun, Fatah berjuang melawan penjajahan Israel dan mencari dukungan dari negara-negara Arab lainnya.
Pada tahun 1969, Yasser Arafat dianggap sebagai pemimpin resmi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Pada saat itu, PLO diakui oleh banyak negara Arab dan menjadi organisasi yang sangat berpengaruh dalam gerakan kemerdekaan Palestina.
Tindakan Pemberontakan
Pada tahun 1970-an, Yasser Arafat dan Fatah melakukan sejumlah tindakan pemberontakan terhadap Israel. Salah satu tindakan terkenal adalah pembajakan pesawat El Al pada tahun 1970. Selain itu, Fatah juga melakukan serangan terhadap pasukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Tindakan pemberontakan itu memicu serangan balasan dari Israel. Pada tahun 1982, Israel melakukan invasi ke Lebanon untuk menghancurkan basis Fatah di sana. Ribuan orang tewas dalam serangan itu dan Yasser Arafat harus mengungsi ke Tunisia.
Perjuangan untuk Pengakuan Internasional
Selama bertahun-tahun, Yasser Arafat berjuang untuk mendapatkan pengakuan internasional untuk Palestina. Pada tahun 1988, ia memproklamirkan kemerdekaan Palestina di Aljazair dan mendapatkan dukungan dari banyak negara di seluruh dunia.
Pada tahun 1993, Yasser Arafat menandatangani Perjanjian Oslo dengan Israel. Perjanjian itu mencakup pengakuan Israel atas keberadaan PLO dan memberikan otonomi bagi Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Namun, perjanjian itu tidak berhasil menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina.
Nobel Perdamaian
Pada tahun 1994, Yasser Arafat bersama dengan Perdana Menteri Israel, Yitzhak Rabin, dan Menteri Luar Negeri Israel, Shimon Peres, dianugerahi Nobel Perdamaian atas peran mereka dalam Perjanjian Oslo.
Namun, perjanjian itu tidak berhasil menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina. Selama bertahun-tahun, Yasser Arafat terus berjuang untuk kemerdekaan Palestina dan pengakuan internasional.
Kematian Yasser Arafat
Pada tanggal 11 November 2004, Yasser Arafat meninggal dunia di Rumah Sakit Percy, Paris, Prancis. Penyebab kematiannya masih diperdebatkan, namun banyak yang menganggap bahwa ia meninggal akibat keracunan. Setelah kematiannya, jenazahnya dibawa ke Ramallah dan dimakamkan di kompleks kepresidenan Palestina.
Kesimpulan
Yasser Arafat adalah seorang pejuang kemerdekaan Palestina yang gigih. Selama bertahun-tahun, ia terus berjuang untuk memerdekakan Palestina dari penjajahan Israel dan mendapatkan pengakuan internasional. Meskipun perjuangannya belum berhasil sepenuhnya, namun ia tetap diingat sebagai tokoh yang memperjuangkan hak rakyat Palestina.