Bagi sebagian orang, sikat gigi saat puasa menjadi suatu hal yang kontroversial. Ada yang merasa bahwa sikat gigi dapat membatalkan puasa, ada pula yang merasa bahwa sikat gigi penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Lantas, apa sebenarnya yang benar? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Kenapa Ada yang Merasa Sikat Gigi Bisa Membatalkan Puasa?
Beberapa orang mungkin menganggap bahwa sikat gigi dapat membatalkan puasa karena adanya kemungkinan air dan pasta gigi yang tertelan saat menyikat gigi. Hal ini mungkin terjadi apabila seseorang tidak hati-hati saat menyikat gigi atau tidak mengetahui cara menyikat gigi yang benar.
Namun, sebenarnya penggunaan pasta gigi saat puasa tidak akan membatalkan puasa. Sebab, pasta gigi yang tertelan secara tidak sengaja dalam jumlah sedikit tidak akan memenuhi syarat untuk membatalkan puasa.
Apakah Sikat Gigi Diperbolehkan Saat Puasa?
Menurut para ulama, menyikat gigi saat puasa diperbolehkan asalkan tidak sampai membuat air masuk ke dalam tubuh atau memakan sesuatu yang dapat membatalkan puasa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara menyikat gigi yang benar saat puasa.
Cara Menyikat Gigi yang Benar Saat Puasa
Untuk menyikat gigi dengan benar saat puasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Pilih waktu yang tepat. Sebaiknya menyikat gigi dilakukan sebelum sahur atau setelah berbuka puasa.
- Gunakan sedikit air. Usahakan untuk tidak membuat air masuk ke dalam tubuh saat menyikat gigi.
- Jangan terlalu banyak menggunakan pasta gigi. Cukup gunakan pasta gigi sebesar biji jagung untuk menjaga keseimbangan pH di dalam mulut.
- Sikat gigi dengan lembut dan perlahan. Hindari menyikat gigi terlalu keras atau terlalu cepat agar tidak sampai mengeluarkan air liur atau memakan pasta gigi secara tidak sengaja.
- Bilas mulut dengan air bersih setelah menyikat gigi. Pastikan tidak ada sisa pasta gigi atau kotoran di dalam mulut.
Kenapa Sikat Gigi Penting Saat Puasa?
Sikat gigi sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, termasuk saat puasa. Selama puasa, produksi saliva atau air liur dalam mulut menurun, sehingga bakteri yang ada di dalam mulut dapat berkembang biak lebih mudah.
Jika gigi tidak disikat dengan baik, bakteri tersebut dapat menyebabkan plak gigi, gigi berlubang, atau bahkan penyakit gusi. Oleh karena itu, sikat gigi tetap perlu dilakukan saat puasa untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Kesimpulan
Secara umum, sikat gigi saat puasa diperbolehkan asalkan tidak sampai membuat air masuk ke dalam tubuh atau memakan sesuatu yang dapat membatalkan puasa. Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara menyikat gigi yang benar saat puasa. Dengan melakukan sikat gigi yang benar, kita dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut sekaligus menjaga keutuhan puasa yang sedang kita jalani.