Raja Malaka, juga dikenal sebagai Raja Kecil, adalah seorang pemimpin di Malaka pada abad ke-15. Ia memerintah dari tahun 1444 hingga 1446 dan kemudian kembali memerintah dari tahun 1456 hingga 1460. Raja Malaka merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah perkembangan kerajaan Malaka.
Masa Kecil Raja Malaka
Raja Malaka lahir dengan nama Tun Ali pada tahun 1424 di Malaka. Ayahnya, Tun Mutahir, adalah seorang pengawal Kesultanan Melaka. Tun Mutahir juga pernah menjadi pengawal Sultan Muhammad Shah, yang saat itu memimpin kerajaan Malaka.
Pada usia muda, Tun Ali belajar tentang seni perang dan pemerintahan dari ayahnya. Ia juga belajar tentang agama Islam dari para ulama yang berasal dari Timur Tengah. Karena itu, ia menjadi seorang yang terdidik dengan baik dan memiliki kemampuan untuk memimpin suatu kerajaan.
Kepemimpinan Raja Malaka
Pada tahun 1444, Raja Malaka menjadi raja di Malaka setelah mendapatkan dukungan dari para bangsawan dan rakyat jelata. Pemerintahan Raja Malaka diwarnai oleh keberhasilan dalam mengembangkan perdagangan dan membuat perjanjian dengan negara lain.
Pada saat itu, Malaka merupakan pusat perdagangan di Asia Tenggara. Malaka menjadi tempat pertemuan para pedagang dari Timur dan Barat. Berkat kebijakan Raja Malaka yang memperkuat perdagangan, Malaka semakin makmur dan menjadi tempat yang strategis dalam perdagangan dunia.
Kebijakan Raja Malaka
Raja Malaka memiliki kebijakan yang baik dalam mengatur perdagangan. Ia memperkuat keamanan di pelabuhan dan menetapkan aturan yang tegas bagi para pedagang. Ia juga memberikan dukungan kepada para pedagang agar mereka bisa mengembangkan bisnisnya dengan baik.
Selain itu, Raja Malaka juga memperkuat hubungan dengan negara lain. Ia membuat perjanjian dengan Siam, China, dan Jawa. Perjanjian tersebut memberikan keuntungan bagi Malaka karena bisa menjalin hubungan dagang yang baik dengan negara-negara tersebut.
Pertempuran Melawan Portugis
Pada tahun 1511, Portugis menyerang Malaka. Portugis ingin menguasai Malaka karena Malaka merupakan pusat perdagangan yang strategis. Namun, Raja Malaka dan pasukannya berhasil mengusir Portugis.
Namun, pada tahun 1511, Portugis kembali menyerang Malaka. Kali ini, Portugis berhasil menguasai Malaka dan menjadikannya sebagai pusat perdagangan mereka di Asia Tenggara. Kekuasaan Portugis di Malaka berlangsung selama hampir 150 tahun.
Kesimpulan
Raja Malaka merupakan tokoh penting dalam sejarah perkembangan kerajaan Malaka. Ia berhasil memperkuat perdagangan dan membuat perjanjian dengan negara lain. Ia juga memiliki kebijakan yang baik dalam mengatur perdagangan di Malaka. Pertempuran melawan Portugis pada tahun 1511 menjadi titik balik dalam sejarah Malaka. Meskipun kalah, Raja Malaka tetap diingat sebagai seorang pemimpin yang berani dan berhasil memperkuat kerajaan Malaka.