Sejarah Awal Adanya Batu Hajar Aswad: Kisah Misteri di Balik Batu Hitam Bersejarah

Posted on

Batu Hajar Aswad atau yang dikenal juga dengan Black Stone adalah batu hitam yang menjadi salah satu benda suci dalam agama Islam. Batu ini terletak di sudut timur Ka’bah, bangunan suci di tengah Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Setiap tahunnya, jutaan umat Muslim dari seluruh dunia melakukan ibadah haji dengan mencium atau menyentuh batu ini sebagai bagian dari ritual ibadah.

Asal Usul Batu Hajar Aswad

Meskipun Batu Hajar Aswad memiliki tempat yang sangat penting dalam agama Islam, asal-usulnya masih menjadi misteri hingga saat ini. Ada beberapa teori yang mengatakan bahwa batu ini berasal dari luar angkasa, ada juga yang mengatakan bahwa batu ini adalah meteorit. Namun, teori yang paling umum diterima adalah bahwa batu ini merupakan batu vulkanik yang berasal dari daerah Arab Saudi.

Batu ini konon pertama kali ditemukan oleh Nabi Ibrahim (Abraham) dan putranya, Ismail (Ishmael) saat mereka membangun Ka’bah. Menurut legenda, ketika mereka membangun Ka’bah, Malaikat Jibril (Gabriel) memberitahu mereka tentang sebuah batu yang dianggap sangat suci dan harus dipasang di Ka’bah sebagai tanda tempat suci. Ketika Nabi Ibrahim mencari batu tersebut, ia menemukannya di padang pasir di dekat Mekah dan membawanya ke Ka’bah.

Batu Hajar Aswad dalam Sejarah Islam

Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, Batu Hajar Aswad dianggap sebagai salah satu benda suci dalam agama Islam. Menurut sejarah, Nabi Muhammad SAW bahkan pernah mencium batu ini dan menyatakan bahwa batu ini dapat menghapus dosa-dosa umat Muslim.

Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, terjadi peristiwa penting dalam sejarah Batu Hajar Aswad. Pada saat itu, Ka’bah dilakukan renovasi dan perlu dipasang kembali Batu Hajar Aswad yang terlepas dari tempatnya. Khalifah Umar bin Khattab yang saat itu menjadi pemimpin umat Muslim, memutuskan bahwa batu tersebut akan dipasang kembali oleh orang yang pertama kali masuk ke dalam Masjidil Haram.

Saat itu, Abdullah bin Zubair yang merupakan cucu dari Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, memasuki Masjidil Haram dan memasang kembali Batu Hajar Aswad. Sejak saat itu, Batu Hajar Aswad menjadi benda suci yang dihormati oleh umat Muslim dan menjadi objek utama dalam ritual ibadah haji.

Keunikan Batu Hajar Aswad

Batu Hajar Aswad memiliki keunikan yang membuatnya menjadi benda suci yang sangat dihormati oleh umat Muslim. Batu ini memiliki warna hitam yang sangat gelap dan permukaannya yang halus. Selain itu, batu ini juga memiliki aroma yang khas dan dapat memberikan kesan yang sangat spiritual bagi orang yang menyentuh atau menciumnya.

Menurut sejarah, Batu Hajar Aswad juga memiliki sifat yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Ada banyak kisah tentang orang yang sembuh dari penyakit setelah menyentuh atau mencium batu ini.

Peristiwa Kontroversial yang Melibatkan Batu Hajar Aswad

Sejak berabad-abad yang lalu, Batu Hajar Aswad menjadi objek yang sangat dihormati oleh umat Muslim. Namun, pada tahun 930 Masehi, terjadi sebuah peristiwa kontroversial yang melibatkan batu ini.

Saat itu, sekelompok orang yang dipimpin oleh Abu Tahir al-Qarmati, berhasil merebut Batu Hajar Aswad dari Ka’bah dan membawanya ke Bahrain. Mereka menuntut agar jutaan umat Muslim membayar tebusan yang sangat besar agar batu ini bisa kembali ke tempat asalnya di Ka’bah.

Peristiwa ini sangat menghebohkan umat Muslim di seluruh dunia dan menjadi salah satu peristiwa yang paling kontroversial dalam sejarah Batu Hajar Aswad. Namun, akhirnya batu ini berhasil kembali ke tempat asalnya di Ka’bah setelah berhasil direbut kembali oleh pasukan Muslim di bawah pimpinan Qarmati.

Penutup

Batu Hajar Aswad adalah salah satu benda suci dalam agama Islam yang memiliki sejarah yang sangat panjang. Meskipun asal-usulnya masih menjadi misteri, batu ini menjadi objek utama dalam ritual ibadah haji dan menjadi simbol kepercayaan umat Muslim di seluruh dunia. Keunikan dan kisah kontroversialnya menjadikan Batu Hajar Aswad sebagai benda yang sangat dihormati dan dijaga dengan sangat ketat.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *