Sejarah awal berdirinya negara Jepang bermula sejak zaman prasejarah. Pada masa itu, Jepang masih merupakan sebuah kepulauan yang terpisah dari benua Asia. Kepulauan ini dihuni oleh sekelompok suku yang dikenal dengan nama Jomon. Mereka hidup sebagai pemburu-pengumpul dan bercocok tanam.
Pada abad ke-3 SM, bangsa Korea mulai memasuki Jepang dan membawa budaya mereka. Mereka membawa teknologi pertanian, perunggu, dan penulisan. Kemudian, pada abad ke-4 Masehi, datanglah seorang pangeran dari Korea yang bernama Shotoku Taishi. Ia membawa agama Buddha dan sistem pemerintahan yang terorganisir.
Masa Yamato
Pada abad ke-7 Masehi, muncul lah kerajaan Yamato yang didirikan oleh keluarga kerajaan yang berkuasa. Mereka memperkenalkan sistem pemerintahan yang terorganisir berdasarkan hukum yang tertulis. Selain itu, mereka juga mendirikan kuil-kuil Buddha dan Shinto sebagai agama resmi.
Pada masa Yamato, terjadi percampuran budaya antara Jepang dan Tiongkok. Hal ini terlihat dari banyaknya pengaruh budaya Tiongkok pada seni dan arsitektur Jepang pada masa itu. Selain itu, terdapat juga banyak persamaan antara sistem pemerintahan Jepang dan Tiongkok seperti penggunaan sistem kaisar dan perdana menteri.
Masa Heian
Pada abad ke-8 Masehi, terjadi perpindahan ibu kota dari Nara ke Kyoto yang kemudian disebut Heian. Pada masa ini, terjadi puncak kebudayaan Jepang dan banyak karya sastra dan seni yang bermunculan. Hal ini juga ditunjukkan dengan adanya sistem pendidikan yang berkembang pesat seperti Kyoiku dan Gakumon.
Pada masa Heian, terdapat juga pemisahan kuat antara agama Buddha dan Shinto. Hal ini terlihat dari adanya Shinto sebagai agama resmi dan Buddha sebagai agama yang dianut oleh kalangan bangsawan dan elit.
Masa Kamakura
Pada abad ke-12 Masehi, terjadi kekosongan kekuasaan di Jepang karena kerajaan berkuasa mulai lemah. Hal ini dimanfaatkan oleh kaum samurai yang kemudian memperoleh kekuasaan. Mereka membentuk sistem pemerintahan baru yang dikenal dengan nama Kamakura.
Pada masa Kamakura, terjadi puncak kekuasaan kelompok samurai. Mereka menguasai pemerintahan dan memperkenalkan budaya yang lebih bersifat militeristik. Selain itu, terdapat juga perkembangan seni bela diri yang sangat populer, seperti Kendo dan Karate.
Masa Muromachi
Pada abad ke-14 Masehi, terjadi pergolakan di Jepang yang kemudian membawa pergantian kekuasaan. Kelompok samurai yang berkuasa berganti dengan kelompok daimyo yang lebih kuat. Mereka membentuk sistem pemerintahan baru yang dikenal dengan nama Muromachi.
Pada masa Muromachi, terjadi perkembangan seni yang sangat pesat seperti seni lukis, seni ukir, dan seni teh. Selain itu, terdapat juga perkembangan seni bela diri yang lebih bersifat teknis seperti Judo dan Aikido.
Masa Edo
Pada abad ke-17 Masehi, terjadi pergantian kekuasaan di Jepang yang kemudian membawa pergantian sistem pemerintahan. Kelompok daimyo yang berkuasa berganti dengan kelompok shogun yang lebih kuat. Mereka membentuk sistem pemerintahan baru yang dikenal dengan nama Edo.
Pada masa Edo, terjadi perkembangan ekonomi yang sangat pesat dan munculnya budaya populer seperti kabuki dan geisha. Selain itu, terdapat juga perkembangan seni bela diri yang lebih bersifat olahraga seperti Jujutsu dan Kendo.
Masa Meiji
Pada abad ke-19 Masehi, terjadi pergolakan di Jepang yang kemudian membawa pergantian besar-besaran di semua aspek kehidupan. Terjadi modernisasi dan perubahan besar-besaran pada sistem pemerintahan, sosial, dan ekonomi. Periode ini dikenal dengan nama Meiji.
Pada masa Meiji, Jepang mulai membuka diri terhadap dunia dan mulai membangun kekuatan militer serta ekonomi yang kuat. Jepang juga memulai kolonisasi ke beberapa negara di Asia, seperti Korea dan Taiwan.
Kesimpulan
Dari sejarah awal berdirinya negara Jepang, dapat dilihat bahwa Jepang mengalami banyak pergantian sistem pemerintahan dan pergolakan di dalamnya. Namun, Jepang tetap mampu menjaga kebudayaan dan identitasnya yang khas. Perkembangan Jepang pada masa modernisasi membawa Jepang ke dalam zaman keemasan dan menjadi salah satu negara dengan ekonomi terkuat di dunia.
