Sosial media Path adalah salah satu platform jejaring sosial yang cukup terkenal di Indonesia. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk berhubungan dengan teman dan keluarga secara eksklusif dan privat. Namun sebelum Path menjadi seperti sekarang, ada sebuah sejarah yang menarik di balik berdirinya aplikasi ini.
Pendiri Path
Path didirikan oleh Dave Morin, Dustin Mierau, dan Shawn Fanning pada tahun 2010. Sebelumnya, Dave Morin pernah bekerja di Facebook sebagai Senior Platform Manager selama hampir empat tahun. Pada saat itu, ia merasa bahwa Facebook terlalu terbuka dan kurang memberikan privasi bagi penggunanya.
Ide untuk membuat Path muncul ketika Dave Morin menghadiri sebuah pernikahan di Bali pada tahun 2010. Di sana, ia menyadari bahwa banyak teman-temannya yang tidak memiliki platform untuk berbagi momen-momen penting secara eksklusif dengan keluarga dan teman dekat. Dari situlah, ia mulai merancang konsep Path.
Fitur Pertama
Path pertama kali diluncurkan pada November 2010. Aplikasi ini memiliki fitur-fitur yang cukup unik dan berbeda dari platform jejaring sosial lainnya pada saat itu. Salah satu fitur yang paling menonjol adalah batasan jumlah teman yang hanya bisa diisi sebanyak 50 orang. Hal ini dimaksudkan agar pengguna dapat berbagi momen-momen penting secara eksklusif dengan teman dan keluarga terdekat.
Selain itu, Path juga memiliki fitur untuk mengumpulkan momen-momen penting dalam bentuk foto, video, dan pesan. Pengguna dapat mengatur momen-momen tersebut dalam bentuk sebuah cerita atau story yang dapat dibagikan dengan teman-teman yang dipilih.
Pertumbuhan Path
Pada awal peluncurannya, Path terbilang cukup eksklusif dan hanya bisa diakses melalui undangan. Namun, seiring dengan pertumbuhan penggunaannya, Path mulai membuka akses bagi publik secara luas.
Pada tahun 2011, Path meraih investasi sebesar 8,5 juta dolar dari beberapa investor ternama seperti Kleiner Perkins Caufield & Byers, Index Ventures, dan Insight Venture Partners. Investasi ini membantu Path untuk terus mengembangkan aplikasinya dan menambah fitur-fitur baru yang lebih menarik.
Perkembangan Terbaru
Hingga saat ini, Path telah diunduh lebih dari 10 juta kali di Google Play Store dan memiliki lebih dari 5 juta pengguna aktif bulanan. Aplikasi ini tetap menjadi salah satu platform jejaring sosial paling populer di Indonesia.
Pada tahun 2018, Path mengalami perubahan besar setelah diakuisisi oleh perusahaan teknologi Indonesia, Gojek. Path kemudian diintegrasikan ke dalam aplikasi Gojek dan menjadi bagian dari fitur GoLife. Namun, pada tahun 2020, Gojek mengumumkan bahwa Path akan ditutup dan tidak lagi tersedia bagi pengguna.
Kesimpulan
Sejarah berdirinya Path memang cukup unik dan menarik. Aplikasi ini lahir dari kebutuhan akan privasi dan eksklusivitas dalam berbagi momen-momen penting dengan teman dan keluarga terdekat. Meskipun kini Path sudah tidak lagi tersedia, namun konsep dan ide yang diusung oleh aplikasi ini tetap menjadi inspirasi bagi banyak platform jejaring sosial yang ada saat ini.