Taekwondo merupakan seni bela diri yang berasal dari Korea Selatan. Kata “taekwondo” sendiri berasal dari kata “tae” yang berarti kaki, “kwon” yang berarti tinju, dan “do” yang berarti jalan atau cara hidup. Seni bela diri ini dikenal dengan teknik-teknik pukulan, tendangan, dan gerakan-gerakan akrobatik yang memukau.
Asal Usul Taekwondo
Taekwondo pertama kali muncul di era Tiga Kerajaan Korea (57 SM-668 M). Pada saat itu, seni bela diri yang dikenal dengan nama Taekkyon menjadi populer di kalangan rakyat Korea. Taekkyon adalah seni bela diri yang menggunakan pukulan dan tendangan dengan kaki, dan dilakukan dengan gerakan yang lembut dan lentur.
Pada masa Dinasti Joseon (1392-1910), seni bela diri ini berkembang pesat dan menjadi bagian dari pendidikan militer. Namun, setelah Jepang melakukan aneksasi terhadap Korea pada tahun 1910, seni bela diri Korea mengalami penurunan popularitas.
Kembalinya Taekwondo
Pada tahun 1945, setelah Jepang menyerah dalam Perang Dunia II, Korea merdeka dan seni bela diri Korea mulai bangkit kembali. Pada tahun 1955, sebuah organisasi bernama Korean Taekwondo Association (KTA) didirikan oleh Choi Hong Hi, seorang jenderal Korea Selatan dan pendiri Taekwondo modern.
Pada tahun 1965, KTA mengubah nama Taekwondo menjadi Tae Soo Do. Namun, pada tahun 1971, nama ini diubah kembali menjadi Taekwondo oleh Choi Hong Hi dan para pendiri lainnya. Pada tahun 1973, World Taekwondo Federation (WTF) didirikan dan menjadi organisasi internasional yang mengatur olahraga Taekwondo.
Perkembangan Taekwondo di Indonesia
Taekwondo pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1964 oleh Park Jong Soo, seorang murid Choi Hong Hi. Park Jong Soo mendirikan Taekwondo Club Indonesia (TCI) dan mulai mengajarkan Taekwondo di berbagai daerah di Indonesia.
Pada tahun 1975, Indonesia resmi menjadi anggota WTF dan mulai mengirimkan perwakilan untuk berpartisipasi dalam kejuaraan dunia Taekwondo. Pada tahun 1983, Indonesia berhasil meraih medali emas pertama dalam kejuaraan dunia Taekwondo yang diselenggarakan di Kopenhagen, Denmark.
Jenis-Jenis Taekwondo
Taekwondo terbagi menjadi dua jenis, yaitu Taekwondo tradisional dan Taekwondo olahraga. Taekwondo tradisional lebih menekankan pada pengembangan karakter dan mental, sementara Taekwondo olahraga lebih menekankan pada teknik, strategi, dan persaingan.
Taekwondo olahraga juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu Taekwondo Kyorugi (pertarungan) dan Taekwondo Poomsae (tata gerakan). Taekwondo Kyorugi dilakukan dengan pertarungan antara dua atlet, sedangkan Taekwondo Poomsae dilakukan dengan menampilkan serangkaian gerakan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Keuntungan Belajar Taekwondo
Belajar Taekwondo dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan dan kehidupan sehari-hari. Beberapa keuntungan belajar Taekwondo antara lain:
- Menjadi lebih sehat dan bugar
- Meningkatkan kepercayaan diri
- Meningkatkan konsentrasi dan fokus
- Meningkatkan disiplin dan pengendalian diri
- Mengurangi stres
Kesimpulan
Taekwondo merupakan seni bela diri yang berasal dari Korea Selatan. Sejarah Taekwondo dimulai dari era Tiga Kerajaan Korea dan berkembang menjadi seni bela diri yang diakui secara internasional pada tahun 1973. Taekwondo terbagi menjadi Taekwondo tradisional dan Taekwondo olahraga, dengan jenis Taekwondo Kyorugi dan Taekwondo Poomsae. Belajar Taekwondo dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan dan kehidupan sehari-hari. Untuk itu, tidak ada salahnya untuk mencoba belajar Taekwondo dan merasakan manfaatnya sendiri.