Pada tahun 1979, Uni Soviet memasuki Afghanistan untuk membantu pemerintah yang sedang berjuang melawan pemberontakan yang dipimpin oleh Mujahideen. Namun, invasi Soviet menyebabkan lebih banyak pemberontakan dan perjuangan untuk membebaskan negara dari kekuasaan asing. Setelah sepuluh tahun, Uni Soviet akhirnya memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan pada tahun 1989.
Penyebab Uni Soviet Masuk ke Afghanistan
Uni Soviet memasuki Afghanistan setelah kudeta yang menggulingkan pemerintah yang pro-Soviet pada tahun 1978. Pemerintahan baru yang berkuasa, yang dipimpin oleh Nur Mohammad Taraki, memulai program reformasi yang agresif dan menentang tradisi Islam. Hal ini menyebabkan pemberontakan yang dipimpin oleh Mujahideen.
Uni Soviet awalnya mencoba untuk mendukung pemerintahan yang baru dengan memberikan bantuan militer dan ekonomi. Namun, ketegangan terus meningkat dan pada akhirnya, Uni Soviet memutuskan untuk memasuki Afghanistan secara militer pada tanggal 25 Desember 1979.
Perang Soviet-Afghanistan
Invansi Soviet ke Afghanistan memicu perang selama sepuluh tahun, yang dikenal sebagai Perang Soviet-Afghanistan. Uni Soviet berjuang untuk mengatasi pemberontakan Mujahideen yang terus meningkat dan menguasai wilayah-wilayah strategis di negara itu.
Uni Soviet menggunakan berbagai taktik militer, termasuk serangan udara dan serangan darat, untuk mengatasi pemberontakan. Mereka juga mendukung pemerintah yang baru dengan memberikan bantuan militer dan ekonomi.
Akibat Perang Soviet-Afghanistan
Perang Soviet-Afghanistan berdampak besar pada Afghanistan dan Uni Soviet. Perang ini menyebabkan kematian sekitar 1,5 juta warga sipil Afghanistan dan 15.000 tentara Soviet. Selain itu, perang ini menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan di negara itu.
Perang ini juga berdampak pada hubungan antara Uni Soviet dan negara-negara Barat. Banyak negara Barat, termasuk Amerika Serikat, memberikan dukungan kepada Mujahideen untuk memerangi pasukan Soviet di Afghanistan.
Proses Penarikan Pasukan Soviet dari Afghanistan
Setelah sepuluh tahun, Uni Soviet akhirnya memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan pada tahun 1989. Proses penarikan pasukan ini dilakukan dalam tiga tahap dan selesai pada 15 Februari 1989.
Penarikan pasukan Soviet dari Afghanistan tidak berjalan mulus. Pasukan Soviet menghadapi serangan terus-menerus dari pemberontak Mujahideen selama proses penarikan. Selain itu, pasukan Soviet meninggalkan banyak senjata dan perlengkapan militer di Afghanistan, yang kemudian digunakan oleh pemberontak untuk memerangi pemerintahan yang baru.
Dampak Penarikan Pasukan Soviet dari Afghanistan
Penarikan pasukan Soviet dari Afghanistan menyebabkan pemerintahan yang baru semakin lemah dan tidak stabil. Pemberontak Mujahideen yang sebelumnya ditekan oleh pasukan Soviet kembali bangkit dan memerangi pemerintahan yang baru.
Hal ini menyebabkan konflik dan kekerasan terus berlanjut di Afghanistan, dan akhirnya memuncak pada pemberontakan Taliban yang menguasai negara pada tahun 1996.
Penutup
Penarikan pasukan Soviet dari Afghanistan pada tahun 1989 adalah akhir dari perang yang panjang dan berdampak besar di negara itu. Meskipun Uni Soviet berhasil mengatasi pemberontakan Mujahideen, invasi mereka ke Afghanistan memicu perang yang menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang signifikan.
Setelah sepuluh tahun, Uni Soviet memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan dalam tiga tahap. Namun, penarikan pasukan ini tidak berjalan mulus dan menyebabkan pemerintahan yang baru semakin lemah dan tidak stabil.
Penarikan pasukan Soviet dari Afghanistan juga berdampak pada hubungan antara Uni Soviet dan negara-negara Barat, dan akhirnya memuncak pada pemberontakan Taliban yang menguasai negara pada tahun 1996.