Rumah tinggal merupakan tempat tinggal yang penting bagi keluarga. Selain sebagai tempat berlindung, rumah juga menjadi tempat berkumpulnya keluarga. Oleh karena itu, rumah tinggal harus dibangun dengan baik dan benar, termasuk dalam hal atapnya. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pembangunan atap rumah adalah kemiringan sudut atap. Pengetahuan tentang standar kemiringan sudut atap rumah tinggal akan sangat membantu dalam memilih jenis atap dan merencanakan pembangunan atap rumah yang baik.
Apa itu Kemiringan Sudut Atap?
Kemiringan sudut atap adalah sudut kemiringan antara permukaan atap dan horisontal. Kemiringan sudut atap yang benar akan memastikan air hujan bisa mengalir dengan baik dari atap ke saluran pembuangan. Jika kemiringan sudut atap terlalu curam atau terlalu landai, maka air hujan akan sulit mengalir dan dapat menyebabkan bocor pada atap rumah.
Standar Kemiringan Sudut Atap Rumah Tinggal
Standar kemiringan sudut atap rumah tinggal berbeda-beda tergantung pada jenis atap yang digunakan. Berikut adalah standar kemiringan sudut atap rumah tinggal berdasarkan jenis atap:
1. Atap Genteng
Atap genteng adalah jenis atap yang paling umum digunakan pada rumah tinggal di Indonesia. Standar kemiringan sudut atap genteng adalah 30-40 derajat untuk genteng beton dan 25-30 derajat untuk genteng tanah liat. Jika kemiringan sudut atap genteng terlalu curam, genteng dapat pecah atau bergeser. Sedangkan jika terlalu landai, air hujan bisa menggenangi atap dan menyebabkan bocor.
2. Atap Metal
Atap metal adalah jenis atap yang terbuat dari bahan logam. Standar kemiringan sudut atap metal adalah 10-15 derajat untuk atap metal bergelombang dan 3-5 derajat untuk atap metal datar. Jika kemiringan sudut atap metal terlalu curam, air hujan akan mengalir dengan terlalu cepat dan menimbulkan suara bising. Sedangkan jika terlalu landai, air hujan akan sulit mengalir dan menyebabkan bocor.
3. Atap Bitumen
Atap bitumen adalah jenis atap yang terbuat dari bahan bitumen. Standar kemiringan sudut atap bitumen adalah 5 derajat. Jika kemiringan sudut atap bitumen terlalu curam, air hujan akan mengalir dengan terlalu cepat dan menimbulkan suara bising. Sedangkan jika terlalu landai, air hujan akan sulit mengalir dan menyebabkan bocor.
4. Atap Sirap
Atap sirap adalah jenis atap yang terbuat dari potongan kayu. Standar kemiringan sudut atap sirap adalah 45 derajat. Jika kemiringan sudut atap sirap terlalu curam, atap akan terlalu berat dan membutuhkan konstruksi yang kuat. Sedangkan jika terlalu landai, air hujan akan sulit mengalir dan menyebabkan bocor.
Keuntungan Memilih Kemiringan Sudut Atap yang Benar
Memilih kemiringan sudut atap yang benar memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
1. Mencegah Bocor
Dengan memilih kemiringan sudut atap yang benar, air hujan bisa mengalir dengan baik dari atap ke saluran pembuangan. Hal ini dapat mencegah terjadinya bocor pada atap rumah.
2. Memperpanjang Umur Atap
Kemiringan sudut atap yang benar juga dapat memperpanjang umur atap rumah. Jika air hujan menggenangi atap, maka atap akan cepat rusak karena terpapar air.
3. Menghindari Biaya Perbaikan Mahal
Jika terjadi bocor pada atap rumah, maka biaya perbaikan yang diperlukan akan cukup mahal. Dengan memilih kemiringan sudut atap yang benar, biaya perbaikan bisa dihindari.
Kesimpulan
Kemiringan sudut atap rumah tinggal sangat penting untuk diperhatikan dalam pembangunan rumah. Standar kemiringan sudut atap rumah tinggal berbeda-beda tergantung pada jenis atap yang digunakan. Memilih kemiringan sudut atap yang benar memiliki beberapa keuntungan, antara lain mencegah bocor, memperpanjang umur atap, dan menghindari biaya perbaikan mahal.