Pinjaman bisnis menjadi salah satu cara yang umum digunakan oleh para pelaku bisnis untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis mereka. Namun, sebelum Anda mengajukan pinjaman bisnis, ada beberapa terminologi pinjaman bisnis yang perlu Anda ketahui. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa istilah penting yang berkaitan dengan pinjaman bisnis.
1. Kreditur dan Debitur
Pada pinjaman bisnis, terdapat dua pihak yang terlibat, yaitu kreditur dan debitur. Kreditur adalah pihak yang memberikan pinjaman, sedangkan debitur adalah pihak yang menerima pinjaman. Dalam hal ini, bank atau lembaga keuangan yang memberikan pinjaman adalah kreditur, sedangkan pemilik bisnis yang menerima pinjaman adalah debitur.
2. Bunga dan Biaya
Bunga dan biaya adalah dua hal yang terkait dengan pinjaman bisnis. Bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur sebagai imbalan atas pinjaman yang diberikan. Biaya, di sisi lain, adalah biaya-biaya lain yang terkait dengan pinjaman, seperti biaya administrasi dan biaya pencairan. Kedua hal ini akan mempengaruhi jumlah uang yang harus dibayar oleh debitur setiap bulannya.
3. Jangka Waktu Pinjaman
Jangka waktu pinjaman adalah periode waktu yang diberikan oleh kreditur kepada debitur untuk membayar kembali pinjaman. Periode waktu ini dapat bervariasi, tergantung pada jenis pinjaman dan kebijakan kreditur. Jangka waktu yang lebih lama akan menghasilkan pembayaran bulanan yang lebih rendah, tetapi akan meningkatkan total biaya pinjaman karena bunga akan dikenakan selama periode waktu yang lebih lama.
4. Agunan dan Tanpa Agunan
Agunan adalah aset yang digunakan oleh debitur sebagai jaminan untuk pinjaman. Jika debitur gagal membayar pinjaman, kreditur akan mengambil alih agunan tersebut sebagai ganti rugi. Beberapa jenis pinjaman bisnis memerlukan agunan, seperti pinjaman jaminan properti. Sementara itu, pinjaman tanpa agunan tidak memerlukan jaminan apapun, namun bunga yang dikenakan biasanya lebih tinggi.
5. Nilai Pinjaman
Nilai pinjaman adalah jumlah uang yang diberikan oleh kreditur kepada debitur. Nilai pinjaman ini dapat bervariasi, tergantung pada jenis pinjaman dan kebijakan kreditur. Semakin tinggi nilai pinjaman, semakin besar pula biaya yang harus dibayar oleh debitur setiap bulannya.
6. Skor Kredit
Skor kredit adalah nilai yang menunjukkan seberapa baik rekam jejak keuangan seseorang atau perusahaan. Skor kredit ini digunakan oleh kreditur untuk menentukan apakah akan memberikan pinjaman atau tidak. Semakin tinggi skor kredit, semakin besar pula kemungkinan untuk disetujui dan mendapatkan bunga yang lebih rendah.
7. Refinancing
Refinancing adalah proses mengambil pinjaman baru untuk membayar pinjaman lama. Tujuan dari refinancing adalah untuk mendapatkan bunga yang lebih rendah atau jangka waktu pinjaman yang lebih lama. Namun, refinancing juga dapat meningkatkan biaya pinjaman jika tidak dilakukan dengan hati-hati.
8. Keterlambatan Pembayaran
Keterlambatan pembayaran adalah situasi di mana debitur tidak dapat membayar pinjaman tepat waktu. Keterlambatan pembayaran dapat mengakibatkan denda dan biaya tambahan yang harus dibayar oleh debitur, serta dapat mempengaruhi skor kredit debitur.
9. Perjanjian Pinjaman
Perjanjian pinjaman adalah dokumen yang dihasilkan oleh kreditur dan debitur sebagai bukti bahwa pinjaman telah disetujui. Dokumen ini berisi informasi tentang nilai pinjaman, jangka waktu pinjaman, bunga, biaya, dan ketentuan lainnya yang berkaitan dengan pinjaman. Perjanjian pinjaman harus ditandatangani oleh kedua pihak sebagai tanda persetujuan.
10. Kewajiban Finansial
Kewajiban finansial adalah tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh debitur terkait dengan pinjaman. Kewajiban finansial meliputi pembayaran bunga, biaya, dan pokok pinjaman tepat waktu. Jika debitur gagal memenuhi kewajiban finansial, kreditur dapat menjatuhkan sanksi atau mengambil tindakan hukum.
11. Pembiayaan Modal Kerja
Pembiayaan modal kerja adalah jenis pinjaman bisnis yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari. Pinjaman ini biasanya digunakan untuk membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, dan membayar tagihan lainnya yang terkait dengan bisnis. Pembiayaan modal kerja umumnya memiliki jangka waktu yang lebih pendek dan bunga yang lebih rendah.
12. Kredit Investasi
Kredit investasi adalah jenis pinjaman bisnis yang digunakan untuk investasi jangka panjang, seperti pembelian peralatan atau gedung baru. Pinjaman ini biasanya memiliki jangka waktu yang lebih lama dan nilai pinjaman yang lebih tinggi. Bunga yang dikenakan pada kredit investasi biasanya lebih rendah dari pada kredit modal kerja.
13. Faktoring
Faktoring adalah proses penjualan piutang oleh perusahaan kepada faktor dengan harga diskon. Dalam hal ini, faktor adalah lembaga keuangan yang membeli piutang perusahaan dan membayar sebagian dari nilai piutang tersebut. Dengan demikian, perusahaan dapat memperoleh dana secara cepat dan mengurangi risiko ketidakmampuan pelanggan membayar.
14. Leasing
Leasing adalah cara perusahaan untuk memperoleh akses ke aset yang dibutuhkan tanpa harus membelinya secara langsung. Dalam hal ini, perusahaan membayar sewa untuk menggunakan aset tersebut selama periode waktu tertentu. Leasing dapat menjadi alternatif yang baik jika perusahaan tidak memiliki modal yang cukup untuk membeli aset yang dibutuhkan.
15. Kredit Mikro
Kredit mikro adalah jenis pinjaman bisnis yang diberikan kepada usaha kecil dan menengah. Kredit mikro biasanya memiliki nilai pinjaman yang kecil dan jangka waktu yang pendek. Pinjaman ini dapat membantu usaha kecil dan menengah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja atau untuk memulai bisnis baru.
16. Crowdfunding
Crowdfunding adalah cara untuk mengumpulkan dana dari sejumlah orang melalui platform online. Dalam hal ini, orang-orang yang tertarik untuk mendukung proyek atau bisnis tertentu dapat memberikan sumbangan secara sukarela melalui platform crowdfunding. Crowdfunding dapat menjadi alternatif yang baik jika perusahaan tidak dapat memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan konvensional.
17. Peer-to-Peer Lending
Peer-to-peer lending adalah proses pemberian pinjaman antara individu tanpa melalui lembaga keuangan. Dalam hal ini, pemberi pinjaman dan penerima pinjaman saling berinteraksi melalui platform online. Peer-to-peer lending dapat menjadi alternatif yang baik jika perusahaan tidak dapat memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan konvensional atau jika bunga yang dikenakan pada pinjaman terlalu tinggi.
18. Merchant Cash Advance
Merchant cash advance adalah jenis pembiayaan yang digunakan untuk usaha kecil dan menengah. Dalam hal ini, perusahaan memperoleh dana dengan menjual sebagian dari pendapatannya di masa depan dengan harga diskon. Merchant cash advance dapat menjadi alternatif yang baik jika perusahaan tidak dapat memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan konvensional.
19. Invoice Financing
Invoice financing adalah jenis pembiayaan yang digunakan untuk memperoleh dana dari piutang yang belum dibayar. Dalam hal ini, perusahaan menjual piutang kepada pihak ketiga dengan harga diskon untuk memperoleh dana secara cepat. Invoice financing dapat menjadi alternatif yang baik jika perusahaan membutuhkan dana secara cepat namun tidak ingin mengambil risiko dengan menjual piutang secara langsung.
20. Angel Investor
Angel investor adalah investor individu yang memberikan dana kepada perusahaan yang baru didirikan atau sedang berkembang. Dalam hal ini, angel investor memberikan dana dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa depan. Angel investor dapat menjadi pilihan yang baik jika perusahaan membutuhkan dana untuk memulai bisnis baru atau mengembangkan bisnis yang sudah ada.
21. Venture Capital
Venture capital adalah jenis investasi yang digunakan untuk membiayai perusahaan yang baru didirikan atau sedang berkembang. Dalam hal ini, investor memberikan dana dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa depan. Venture capital dapat menjadi alternatif yang baik jika perusahaan membutuhkan dana untuk memulai bisnis baru atau mengembangkan bisnis yang sudah ada.
22. Private Equity
Private equity adalah jenis investasi yang digunakan untuk membiayai perusahaan yang sudah mapan dan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Dalam hal ini, investor membeli saham perusahaan dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa depan. Private equity dapat menjadi alternatif yang baik jika perusahaan membutuhkan dana untuk mengembangkan bisnisnya ke level yang lebih tinggi.
23. Collateral
Collateral adalah aset yang digunakan sebagai jaminan dalam pinjaman. Jika debitur gagal membayar pinjaman, kreditur dapat mengambil alih collateral sebagai ganti rugi. Collateral dapat berupa properti, kendaraan, atau aset lain yang memiliki nilai yang cukup.
24. Equity
Equity adalah kepemilikan saham dalam suatu perusahaan. Jika perusahaan mengeluarkan saham, orang yang membeli saham tersebut akan memiliki equity dalam perusahaan tersebut. Equity dapat menjadi sumber dana yang baik untuk perusahaan yang ingin memperoleh dana tanpa harus meminjam dari lembaga keuangan.
25. Return on Investment (ROI)
Return on investment (ROI) adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari investasi dalam suatu bisnis. ROI dihitung dengan membagi keuntungan dengan biaya investasi. Semakin tinggi ROI, semakin besar keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut.
26. Cash Flow
Cash flow adalah aliran kas masuk dan keluar dari suatu bisnis. Cash flow yang positif menunjukkan bahwa bisnis memperoleh lebih banyak uang daripada yang dikeluarkan, sedangkan cash flow yang negatif menunjukkan kebalikannya. Cash flow yang positif sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup bisnis.
27. Break-Even Point
Break-even point adalah titik di mana pendapatan bisnis sama dengan biaya bisnis. Dalam hal ini, bisnis tidak menghasilkan keuntungan maupun kerugian. Break-even point dapat dihitung dengan membagi biaya tetap dengan margin kontribusi. Break-even point sangat penting untuk menentukan target penjualan dan strategi bisnis yang tepat.
28. Profit Margin
Profit margin adalah rasio antara keuntungan dan pendapatan bisnis. Profit margin dihitung dengan membagi keuntungan dengan pendapatan. Semakin besar profit margin, semakin besar pula keuntungan yang diperoleh dari bisnis.
29. Gross Domestic Product (GDP)
Gross domestic