Tradisi Nyadran Laut pada Masyarakat Nelayan Desa Balongdowo Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo

Posted on

Indonesia adalah negara maritim yang memiliki kekayaan laut yang melimpah. Tak heran jika masyarakat pesisir sering melakukan tradisi-tradisi yang berkaitan dengan laut, salah satunya adalah nyadran laut. Di Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, nyadran laut menjadi salah satu tradisi yang masih dipertahankan hingga saat ini.

Apa itu Nyadran Laut?

Nyadran laut adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat pesisir untuk memohon keselamatan dan rezeki dari laut. Biasanya, nyadran laut dilakukan setiap tahun pada bulan Sura atau Muharram. Selama acara nyadran laut, masyarakat pesisir akan memanjatkan doa dan membawa sesajen ke laut.

Sejarah Nyadran Laut di Desa Balongdowo

Tradisi nyadran laut di Desa Balongdowo sudah ada sejak lama. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, nyadran laut pertama kali dilakukan oleh Kyai Bungsu, seorang tokoh agama yang tinggal di Desa Balongdowo pada tahun 1918. Kyai Bungsu melakukan nyadran laut untuk memohon keselamatan dan rezeki dari laut. Sejak itu, nyadran laut menjadi tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Balongdowo setiap tahunnya.

Prosesi Nyadran Laut

Prosesi nyadran laut di Desa Balongdowo dimulai dengan persiapan sesajen dan perlengkapan lainnya. Masyarakat Desa Balongdowo akan membawa sesajen berupa nasi kuning, ayam, telur, dan bunga-bungaan ke pantai. Sesajen tersebut akan diarak ke laut dengan pengawalan dari pemuka agama setempat dan beberapa warga.

Setelah sesajen tiba di pinggir pantai, masyarakat akan membaca doa dan meminta izin kepada laut untuk memasukkan sesajen ke dalam air. Setelah itu, sesajen akan dihanyutkan ke laut dengan harapan bahwa keselamatan dan rezeki akan datang dari laut.

Makna di Balik Nyadran Laut

Nyadran laut memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat pesisir, termasuk masyarakat Desa Balongdowo. Tradisi ini menjadi simbol hubungan yang harmonis antara manusia dan laut. Masyarakat pesisir menganggap laut sebagai sumber kehidupan mereka, sehingga mereka merasa perlu untuk memohon keselamatan dan rezeki dari laut melalui tradisi ini.

Perkembangan Nyadran Laut di Desa Balongdowo

Tradisi nyadran laut di Desa Balongdowo masih terus dipertahankan hingga saat ini. Namun, ada beberapa perubahan yang terjadi dalam pelaksanaannya. Dulu, nyadran laut dilakukan dengan cara yang sederhana dan hanya melibatkan beberapa warga. Namun, sekarang nyadran laut di Desa Balongdowo menjadi salah satu agenda wisata yang cukup diminati oleh wisatawan. Hal ini membuat tradisi nyadran laut di Desa Balongdowo semakin dikenal dan semakin terjaga.

Kesimpulan

Nyadran laut menjadi salah satu tradisi yang masih dipertahankan oleh masyarakat pesisir di Indonesia. Di Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, nyadran laut menjadi salah satu tradisi yang masih dijalankan hingga saat ini. Tradisi ini memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat pesisir, yaitu sebagai simbol hubungan yang harmonis antara manusia dan laut. Dengan semakin dikenalnya tradisi nyadran laut di Desa Balongdowo, diharapkan tradisi ini bisa terus dipertahankan dan dilestarikan untuk generasi selanjutnya.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *