Uji in vivo adalah metode pengujian obat atau bahan kimia di dalam tubuh makhluk hidup secara keseluruhan, seperti hewan atau manusia. Metode ini bertujuan untuk mengetahui efek obat atau bahan kimia terhadap organisme secara keseluruhan, termasuk efek samping yang mungkin terjadi. Uji in vivo sering digunakan dalam pengembangan obat baru dan penelitian medis lainnya.
Manfaat Uji In Vivo
Uji in vivo memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
1. Mengetahui efektivitas obat atau bahan kimia di dalam tubuh manusia atau hewan secara keseluruhan.
2. Mengetahui efek samping yang mungkin terjadi pada organisme secara keseluruhan.
3. Membantu mempercepat pengembangan obat baru dan penelitian medis lainnya.
4. Mengurangi risiko kesalahan dalam uji klinis pada manusia.
Jenis-jenis Uji In Vivo
Berikut adalah jenis-jenis uji in vivo yang sering dilakukan:
1. Uji farmakodinamik, yaitu uji untuk mengetahui interaksi obat dengan organisme.
2. Uji farmakokinetik, yaitu uji untuk mengetahui bagaimana obat diserap, didistribusikan, dimetabolisme, dan diekskresikan di dalam tubuh.
3. Uji toksisitas akut, yaitu uji untuk mengetahui efek toksik dari suatu bahan pada organisme dalam waktu singkat.
4. Uji toksisitas subkronis, yaitu uji untuk mengetahui efek toksik dari suatu bahan pada organisme dalam waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.
5. Uji toksisitas kronis, yaitu uji untuk mengetahui efek toksik dari suatu bahan pada organisme dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Contoh Uji In Vivo
Berikut adalah contoh uji in vivo yang sering dilakukan:
1. Uji toksisitas pada tikus atau mencit untuk mengetahui efek toksik dari suatu bahan pada organisme.
2. Uji efektivitas obat pada hewan yang terinfeksi penyakit tertentu, seperti uji obat antivirus pada hewan terinfeksi virus HIV.
3. Uji farmakokinetik pada manusia untuk mengetahui bagaimana obat diserap, didistribusikan, dimetabolisme, dan diekskresikan di dalam tubuh manusia.
Kesimpulan
Uji in vivo adalah metode pengujian obat atau bahan kimia di dalam tubuh makhluk hidup secara keseluruhan. Metode ini memiliki manfaat dalam pengembangan obat baru dan penelitian medis lainnya. Terdapat beberapa jenis uji in vivo yang sering dilakukan, seperti uji farmakodinamik, uji farmakokinetik, dan uji toksisitas. Contoh uji in vivo yang sering dilakukan antara lain uji toksisitas pada tikus atau mencit, uji efektivitas obat pada hewan yang terinfeksi penyakit tertentu, dan uji farmakokinetik pada manusia.