Yuk Ketahui Pengertian KPR Konvensional dan Hal-Hal yang Mendasarinya

Posted on

Sebagai salah satu cara untuk memiliki rumah impian, KPR atau Kredit Pemilikan Rumah menjadi pilihan banyak orang. Ada dua jenis KPR yang umum dikenal yaitu KPR Syariah dan KPR Konvensional. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai KPR Konvensional dan hal-hal yang mendasarinya.

Pengertian KPR Konvensional

KPR Konvensional adalah jenis KPR yang menggunakan sistem bunga tetap atau floating rate. Artinya, bunga yang harus dibayarkan oleh peminjam akan tetap selama jangka waktu tertentu atau mengikuti fluktuasi pasar. KPR Konvensional umumnya ditawarkan oleh bank-bank umum besar atau BUMN.

Bank akan memberikan kredit kepada peminjam untuk membeli rumah. Peminjam harus membayar kredit tersebut dengan bunga dalam jangka waktu tertentu. Jika peminjam tidak mampu membayar cicilan kredit, maka bank berhak mengambil rumah peminjam sebagai jaminan. Namun, jika peminjam telah membayar semua cicilan kredit, maka rumah tersebut sepenuhnya menjadi milik peminjam.

Hal-Hal Mendasar KPR Konvensional

Berikut ini adalah beberapa hal mendasar yang perlu diketahui terkait KPR Konvensional:

1. Persyaratan Dokumen

Untuk mengajukan KPR Konvensional, peminjam harus melengkapi beberapa dokumen seperti KTP, NPWP, slip gaji, rekening koran, dan surat keterangan kerja. Semua dokumen tersebut harus asli dan sudah diverifikasi oleh bank.

2. Besar Bunga

Bunga yang diberikan pada KPR Konvensional biasanya lebih rendah dibandingkan dengan KPR Syariah. Namun, bunga tersebut dapat berubah-ubah sesuai dengan kebijakan bank dan fluktuasi pasar.

3. Jangka Waktu Kredit

Jangka waktu kredit pada KPR Konvensional umumnya mencapai 20-30 tahun tergantung dari kesepakatan peminjam dengan bank. Semakin lama jangka waktu kredit, maka cicilan bulanan yang harus dibayar oleh peminjam akan semakin kecil.

4. Uang Muka

Untuk mengajukan KPR Konvensional, peminjam harus membayar uang muka atau down payment terlebih dahulu. Besar uang muka biasanya sekitar 20% dari harga rumah yang akan dibeli. Namun, besarnya uang muka dapat berbeda-beda tergantung dari kebijakan bank.

5. Biaya-Biaya Tambahan

Ada beberapa biaya tambahan yang harus dibayar oleh peminjam saat mengajukan KPR Konvensional seperti biaya administrasi, biaya appraisal, biaya notaris, dan biaya asuransi.

Kelebihan dan Kekurangan KPR Konvensional

Sebelum memutuskan untuk mengajukan KPR Konvensional, ada baiknya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jenis KPR ini. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

Kelebihan KPR Konvensional

  • Besar pinjaman yang diberikan lebih besar dibandingkan dengan KPR Syariah.
  • Bunga yang dikenakan lebih rendah dibandingkan dengan KPR Syariah.
  • Lebih mudah untuk diajukan karena persyaratan dokumen yang lebih sedikit.

Kekurangan KPR Konvensional

  • Bunga yang dikenakan dapat berubah-ubah sesuai dengan kebijakan bank dan fluktuasi pasar.
  • Ada biaya tambahan yang harus dibayar oleh peminjam seperti biaya administrasi, biaya appraisal, biaya notaris, dan biaya asuransi.
  • Peminjam harus membayar uang muka yang besar sehingga membutuhkan banyak uang.

Kesimpulan

Setelah membaca artikel di atas, kini Anda sudah mengetahui pengertian KPR Konvensional dan hal-hal mendasar yang perlu diketahui terkait jenis KPR ini. Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan, KPR Konvensional tetap menjadi pilihan yang baik untuk membeli rumah impian. Namun, sebelum mengajukan KPR Konvensional, pastikan untuk mempertimbangkan baik-baik kemampuan finansial Anda agar tidak terlilit hutang di kemudian hari.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *