Zaman batu merupakan masa prasejarah yang menjadi titik awal sejarah manusia. Zaman ini terjadi sekitar 2,5 juta sampai 10 ribu tahun yang lalu. Periode zaman batu dibagi menjadi tiga yaitu paleolitikum, mesolitikum, dan neolitikum. Di Indonesia, zaman batu terjadi sekitar 1,5 juta tahun yang lalu hingga 3000 tahun yang lalu. Namun, meskipun zaman batu telah lama berlalu, masih banyak misteri yang belum terungkap hingga saat ini.
Paleolitikum: Zaman Batu Tua
Paleolitikum adalah masa di mana manusia hidup sebagai pemburu-pengumpul. Mereka hidup dalam kelompok kecil dan bermigrasi dari tempat ke tempat untuk mencari makanan. Pada masa ini, manusia menggunakan batu untuk membuat alat-alat seperti kapak, pisau, dan tombak.
Ketika zaman batu tua, manusia hidup secara nomaden dan mereka belum mengenal pertanian. Oleh karena itu, mereka harus berpindah-pindah mencari tempat yang lebih subur untuk mencari makanan. Mereka juga harus berhadapan dengan hewan buas seperti singa, harimau, dan beruang.
Di Indonesia, peninggalan zaman batu tua ditemukan di beberapa tempat seperti Sangiran, Trinil, dan Ngandong. Penemuan fosil-fosil manusia purba seperti Pithecanthropus erectus, Meganthropus palaeojavanicus, dan Homo sapiens soloensis menjadi bukti bahwa manusia telah hidup di Indonesia sejak zaman batu tua.
Mesolitikum: Zaman Batu Pertengahan
Mesolitikum adalah masa di mana manusia sudah mulai mengenal pertanian dan domestikasi hewan. Mereka masih hidup secara nomaden, tetapi mereka sudah bisa menetap di satu tempat untuk bercocok tanam dan beternak hewan.
Pada masa ini, manusia sudah mulai membuat alat-alat dari tulang, tanduk, dan kayu selain dari batu. Mereka juga sudah mulai mengenal teknologi seperti membuat kapal, memancing, dan berburu ikan.
Di Indonesia, peninggalan zaman batu pertengahan ditemukan di beberapa tempat seperti Gua Harimau, Liang Bua, dan Gua Kombang. Di Gua Harimau, peneliti menemukan lukisan gua yang dibuat oleh manusia pada masa itu.
Neolitikum: Zaman Batu Muda
Neolitikum adalah masa di mana manusia sudah mengenal pertanian dan beternak hewan secara intensif. Mereka sudah menetap di satu tempat dan hidup dalam masyarakat yang lebih besar.
Pada masa ini, manusia sudah mulai membuat alat-alat dari logam seperti tembaga dan perunggu. Mereka juga sudah mengenal teknologi seperti membuat gerabah dan membangun bangunan.
Di Indonesia, peninggalan zaman batu muda ditemukan di beberapa tempat seperti Gua Pawon, Gua Harimau, dan Gua Niah. Di Gua Pawon, peneliti menemukan artefak-artefak seperti kapak persegi, kapak perunggu, dan gerabah.
Misteri Zaman Batu
Walaupun zaman batu sudah lama berlalu, masih banyak misteri yang belum terungkap hingga saat ini. Salah satu misteri tersebut adalah bagaimana manusia purba bisa membuat alat-alat dari batu yang sangat tajam.
Menurut para ahli, manusia purba menggunakan teknik tertentu untuk membuat alat-alat dari batu. Mereka mengikis batu dengan menggunakan batu yang lain sampai batu tersebut terbentuk menjadi bentuk yang diinginkan. Teknik ini disebut sebagai teknik flaking.
Namun, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab seperti mengapa manusia purba menggunakan batu untuk membuat alat-alat padahal sudah ada bahan yang lebih mudah diolah seperti kayu dan tulang. Mungkin saja karena batu lebih tahan lama dan lebih tajam sehingga bisa digunakan untuk waktu yang lebih lama.
Kesimpulan
Secara umum, zaman batu merupakan masa prasejarah yang menjadi titik awal sejarah manusia. Zaman ini terjadi sekitar 2,5 juta sampai 10 ribu tahun yang lalu dan dibagi menjadi tiga yaitu paleolitikum, mesolitikum, dan neolitikum. Di Indonesia, zaman batu terjadi sekitar 1,5 juta tahun yang lalu hingga 3000 tahun yang lalu. Namun, meskipun zaman batu telah lama berlalu, masih banyak misteri yang belum terungkap hingga saat ini.
Penemuan fosil-fosil manusia purba dan artefak-artefak zaman batu menjadi bukti bahwa manusia telah hidup di Indonesia sejak zaman batu tua. Walaupun manusia purba sudah mengenal teknologi seperti membuat alat-alat dari batu yang sangat tajam, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab hingga saat ini.
Sebagai penutup, kita harus terus menjaga warisan sejarah zaman batu ini dan terus berusaha untuk mengungkap misteri-misteri yang belum terpecahkan. Dengan begitu, kita bisa lebih memahami sejarah manusia dan menghargai keberadaan kita di bumi ini.