Pada tanggal 19 Maret 2003, Amerika Serikat dan koalisi internasional meluncurkan serangan ke Irak sebagai bagian dari operasi “Iraqi Freedom”. Serangan ini bertujuan untuk menggulingkan rezim Saddam Hussein yang telah berkuasa selama 24 tahun.
Latihan Militer dan Serangan Pertama
Sebelum serangan dimulai, pasukan Amerika Serikat dan koalisi internasional telah melakukan latihan militer selama beberapa bulan di wilayah Teluk Persia. Serangan pertama diluncurkan pada pukul 5:30 pagi waktu setempat dengan mengebom target-target penting di Baghdad.
Serangan pertama ini menargetkan kantor pusat keamanan nasional dan rumah Saddam Hussein. Pada saat yang sama, pasukan Amerika Serikat dan koalisi internasional mulai menyusup ke Irak dari perbatasan Kuwait dan Teluk Persia.
Pertempuran di Basra dan An Nasiriyah
Pasukan Amerika Serikat dan koalisi internasional mengalami perlawanan sengit dari pasukan Irak di kota Basra dan An Nasiriyah. Pertempuran ini berlangsung selama beberapa hari dan menewaskan banyak tentara dari kedua belah pihak.
Namun, pasukan Amerika Serikat dan koalisi internasional berhasil mengambil alih kontrol atas kedua kota tersebut dan melanjutkan pergerakan menuju Baghdad.
Pertempuran di Baghdad
Pasukan Amerika Serikat dan koalisi internasional mengalami perlawanan hebat dari pasukan Irak di sepanjang perjalanan menuju Baghdad. Namun, mereka berhasil mencapai kota itu pada tanggal 9 April 2003.
Pertempuran di Baghdad berlangsung selama beberapa minggu dan menewaskan banyak tentara dari kedua belah pihak. Pada tanggal 14 April 2003, Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka telah berhasil merebut kota Baghdad dan menggulingkan rezim Saddam Hussein.
Korban Perang
Perang di Irak yang dimulai pada tanggal 19 Maret 2003 ini menelan banyak korban. Menurut data resmi, lebih dari 4.400 tentara Amerika Serikat dan lebih dari 100.000 tentara Irak tewas selama perang berlangsung.
Banyak warga sipil Irak juga menjadi korban perang ini. Menurut laporan dari Human Rights Watch, lebih dari 100.000 warga sipil Irak tewas selama perang berlangsung.
Kontroversi dan Protes
Perang di Irak yang dimulai pada tanggal 19 Maret 2003 ini menuai banyak kontroversi dan protes di seluruh dunia. Banyak orang yang merasa bahwa serangan ini tidak sah dan bertentangan dengan hukum internasional.
Banyak juga yang merasa bahwa alasan yang diberikan oleh Amerika Serikat untuk meluncurkan serangan ini tidak jelas dan tidak konsisten. Beberapa bulan setelah serangan dimulai, ditemukan bahwa alasan yang diberikan oleh Amerika Serikat untuk meluncurkan serangan ini tidak berdasar.
Konklusi
Perang di Irak yang dimulai pada tanggal 19 Maret 2003 ini merupakan salah satu konflik terbesar dan paling kontroversial dalam sejarah modern. Serangan ini menelan banyak korban dan menimbulkan banyak kontroversi dan protes di seluruh dunia.
Meskipun Saddam Hussein telah digulingkan, perang ini meninggalkan banyak kerusakan dan trauma di Irak dan menjadi sumber ketidakstabilan di wilayah Timur Tengah.