Kerajaan Sriwijaya adalah sebuah kerajaan yang terletak di wilayah Sumatera Selatan dan pernah menjadi kerajaan maritim terbesar di Nusantara pada masa kejayaannya. Selain dikenal sebagai pusat perdagangan rempah-rempah, Kerajaan Sriwijaya juga memiliki kebijakan ekspansi dan diplomasi yang sukses dalam memperluas wilayah kekuasaannya.
Ekspansi Kerajaan Sriwijaya
Ekspansi Kerajaan Sriwijaya dimulai pada abad ke-7 Masehi, di mana Sriwijaya mulai memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukkan daerah-daerah di sekitarnya. Pada masa pemerintahan Dharmasetu, Sriwijaya berhasil menaklukkan Kerajaan Malayu dan menguasai Selat Malaka.
Selain itu, Sriwijaya juga berhasil menguasai wilayah-wilayah di Jawa dan Bali pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari Kerajaan Medang. Hal ini terbukti dengan ditemukannya prasasti Kedukan Bukit pada tahun 1920 yang menyatakan bahwa Sriwijaya berhasil menaklukkan Kerajaan Medang pada tahun 682 Masehi.
Pada masa pemerintahan Balaputra Dewa, Sriwijaya semakin memperkuat kekuasaannya dengan menaklukkan Kerajaan Kadiri dan Kerajaan Srivijaya. Hal ini terbukti dengan ditemukannya prasasti Talang Tuwo pada tahun 1920 yang menyatakan bahwa Sriwijaya berhasil menaklukkan Kerajaan Kadiri pada tahun 990 Masehi.
Ekspansi Kerajaan Sriwijaya tidak hanya terbatas pada wilayah Nusantara, namun juga meluas hingga ke wilayah India dan Kamboja. Hal ini terbukti dengan ditemukannya prasasti Kambujadesa pada tahun 1931 yang menyatakan bahwa Sriwijaya berhasil melakukan ekspansi ke wilayah Kamboja pada abad ke-8 Masehi.
Diplomasi Kerajaan Sriwijaya
Selain melakukan ekspansi, Kerajaan Sriwijaya juga memiliki kebijakan diplomasi yang sukses dalam memperluas pengaruh kekuasaannya. Hal ini terbukti dengan hubungan perdagangan yang dijalin oleh Sriwijaya dengan berbagai negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Salah satu contoh kebijakan diplomasi yang dilakukan oleh Kerajaan Sriwijaya adalah dengan mengirimkan utusan ke negara-negara tetangga untuk menjalin hubungan perdagangan dan politik. Dalam hal ini, Sriwijaya menjalin hubungan dengan negara-negara seperti Cina, India, Arab, dan Persia.
Kebijakan diplomasi ini berhasil membuat Sriwijaya menjadi pusat perdagangan yang penting di Asia Tenggara pada masa kejayaannya. Selain itu, Sriwijaya juga berhasil menjadi pusat penyebaran agama Buddha dan Hindu di wilayah Nusantara.
Pengaruh Kerajaan Sriwijaya pada Budaya dan Peradaban Nusantara
Kerajaan Sriwijaya memiliki pengaruh yang besar pada budaya dan peradaban Nusantara pada masa kejayaannya. Sriwijaya berhasil menciptakan kebudayaan yang khas dengan pengaruh dari Cina, India, dan Arab.
Selain itu, Sriwijaya juga berhasil menciptakan seni arsitektur yang indah dan berkualitas tinggi seperti Candi Muara Takus dan Candi Kedaton. Seni arsitektur ini menjadi bukti kejayaan Sriwijaya pada masa lalu.
Pengaruh Sriwijaya juga terlihat pada perkembangan bahasa dan tulisan di Nusantara. Sriwijaya berhasil menciptakan aksara Pallawa yang digunakan sebagai sistem penulisan pada masa kejayaannya.
Kesimpulan
Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan maritim terbesar di Nusantara pada masa kejayaannya. Selain memiliki kebijakan ekspansi yang sukses, Sriwijaya juga berhasil menjalin hubungan diplomasi dengan negara-negara tetangga seperti Cina, India, Arab, dan Persia. Pengaruh Sriwijaya terlihat pada budaya dan peradaban Nusantara seperti seni arsitektur, bahasa, dan tulisan. Sebagai sebuah kerajaan yang kaya akan budaya dan peradaban, Sriwijaya menjadi bukti bahwa Nusantara memiliki sejarah yang sangat kaya dan patut untuk dipelajari.