Apa Itu Property Secondary dan Bagaimana Cara Investasinya?

Posted on

Property secondary atau properti bekas adalah jenis properti yang sudah pernah dimiliki oleh orang lain sebelumnya. Properti ini bisa berupa rumah, apartemen, atau bangunan komersial seperti perkantoran, ruko, dan lain sebagainya. Investasi di properti bekas bisa menjadi alternatif bagi investor yang ingin membeli properti dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan properti baru.

Keuntungan Investasi Property Secondary

Salah satu keuntungan membeli properti bekas adalah harga yang lebih murah dibandingkan dengan properti baru. Hal ini terjadi karena properti bekas biasanya sudah mengalami depresiasi atau penurunan nilai. Selain itu, properti bekas juga sudah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai seperti air, listrik, dan akses ke jalan raya.

Investasi di property secondary juga memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dalam jangka panjang. Investor bisa membeli properti bekas dengan harga yang rendah, melakukan renovasi atau perbaikan, dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi di masa depan.

Cara Investasi Property Secondary

Untuk melakukan investasi di properti bekas, investor harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Memilih Lokasi yang Strategis

Lokasi properti sangat penting dalam investasi properti. Investor harus memilih lokasi yang strategis dan potensial untuk berkembang di masa depan. Beberapa faktor yang dapat diperhatikan antara lain ketersediaan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan, serta aksesibilitas ke pusat kota dan kawasan bisnis.

2. Memperhatikan Kondisi Properti

Investor harus memperhatikan kondisi properti yang akan dibeli. Pastikan properti dalam kondisi yang baik dan tidak memerlukan biaya renovasi yang besar. Hal ini akan mempengaruhi harga jual properti di masa depan.

3. Menghitung Biaya Investasi

Sebelum membeli properti bekas, investor harus menghitung biaya investasi secara detail. Biaya investasi meliputi harga properti, biaya renovasi atau perbaikan, biaya notaris, dan biaya lainnya yang terkait dengan kepemilikan properti.

4. Memiliki Modal yang Cukup

Investor juga harus memiliki modal yang cukup untuk melakukan investasi di properti bekas. Modal yang cukup akan memudahkan investor dalam melakukan renovasi atau perbaikan properti sehingga nilai jual properti bisa meningkat di masa depan.

Resiko Investasi Property Secondary

Investasi di property secondary juga memiliki resiko yang perlu diperhatikan oleh investor. Beberapa resiko yang dapat terjadi antara lain:

1. Tidak Laku di Pasaran

Properti bekas mungkin sulit untuk dijual jika tidak memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Investor harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai jual properti seperti lokasi dan kondisi properti sebelum memutuskan untuk membeli.

2. Biaya Perbaikan yang Mahal

Investor harus memperhatikan kondisi properti sebelum membeli. Jika properti dalam kondisi yang buruk dan memerlukan biaya perbaikan yang besar, maka biaya investasi bisa menjadi lebih tinggi daripada nilai jual properti di masa depan.

3. Perubahan Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah terkait properti bisa berubah sewaktu-waktu. Investor harus memperhatikan perubahan kebijakan tersebut agar tidak terkena dampak yang merugikan.

Kesimpulan

Investasi di property secondary bisa menjadi alternatif bagi investor yang ingin membeli properti dengan harga yang lebih terjangkau. Namun, investor harus memperhatikan beberapa hal seperti memilih lokasi yang strategis, memperhatikan kondisi properti, menghitung biaya investasi, dan memiliki modal yang cukup. Investor juga harus memperhatikan resiko yang terkait dengan investasi di properti bekas seperti sulitnya menjual properti dan biaya perbaikan yang mahal. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, investor bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar dalam jangka panjang.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *