Baru-baru ini, dunia dihebohkan dengan kasus pencipta bayi China yang di penjarakan karena melakukan tindakan kriminal. Kasus ini menjadi sorotan publik karena melanggar etika dan hukum yang berlaku.
Siapa Pencipta Bayi China?
Pencipta bayi China yang di penjarakan ini adalah He Jiankui, seorang ilmuwan dari Shenzhen yang mengklaim berhasil menciptakan bayi kembar yang tahan terhadap virus HIV. Ia melakukan tindakan ini dengan menggunakan teknologi CRISPR/Cas9, yang memungkinkan untuk mengedit DNA manusia.
Bagaimana Tindakan He Jiankui Dilakukan?
He Jiankui melakukan tindakan ini dengan mengambil sel telur dari seorang wanita yang kemudian diubah genetikanya untuk menghasilkan bayi kembar yang tahan terhadap virus HIV. Sel telur tersebut kemudian dibuahi dengan sperma dari seorang pria yang juga tahan terhadap virus HIV.
Reaksi Dunia terhadap Tindakan He Jiankui
Tindakan He Jiankui ini mendapat reaksi negatif dari berbagai pihak di dunia. Para ilmuwan dan ahli etika menyatakan bahwa tindakan ini melanggar etika dan hukum yang berlaku. Mereka mengkhawatirkan bahwa teknologi CRISPR/Cas9 ini dapat disalahgunakan dan berpotensi menghasilkan bayi-bayi yang diubah genetikanya untuk tujuan tertentu.
Penjara bagi He Jiankui
Setelah menjadi sorotan publik, He Jiankui akhirnya ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara. Ia dianggap melanggar hukum dan etika yang berlaku dalam dunia ilmu pengetahuan. Hukuman ini diharapkan menjadi contoh bagi para ilmuwan lainnya agar tetap mematuhi etika dan hukum yang berlaku dalam dunia ilmu pengetahuan.
Perlunya Pengaturan yang Ketat dalam Penggunaan Teknologi CRISPR/Cas9
Kasus He Jiankui ini menunjukkan perlunya pengaturan yang ketat dalam penggunaan teknologi CRISPR/Cas9. Teknologi ini seharusnya digunakan untuk tujuan yang baik dan tidak melanggar etika dan hukum yang berlaku. Pengaturan yang ketat ini juga diharapkan dapat menghindari penyalahgunaan teknologi ini untuk kepentingan tertentu.
Kesimpulan
Kasus pencipta bayi China yang di penjarakan karena melakukan tindakan kriminal ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Kita harus mematuhi etika dan hukum yang berlaku dalam dunia ilmu pengetahuan. Penggunaan teknologi CRISPR/Cas9 harus diatur dengan ketat agar tidak disalahgunakan untuk tujuan tertentu. Oleh karena itu, perlunya pengaturan yang ketat dalam penggunaan teknologi ini menjadi sangat penting bagi dunia ilmu pengetahuan dan kemanusiaan secara keseluruhan.