Nadine Gordimer adalah seorang penulis terkenal asal Afrika Selatan yang lahir pada tahun 1923 dan meninggal pada tahun 2014. Ia dikenal sebagai seorang wanita sastrawan yang telah menulis banyak karya sastra yang terkenal di seluruh dunia. Gordimer adalah seorang aktivis politik yang memperjuangkan hak-hak manusia dan keadilan sosial di Afrika Selatan. Tulisan-tulisannya sering mengangkat isu-isu tentang rasisme, apartheid, kebebasan, dan identitas.
Kehidupan Awal
Nadine Gordimer lahir di Springs, Transvaal, Afrika Selatan. Ayahnya adalah seorang pengusaha Yahudi dan ibunya adalah seorang Kristen Inggris. Gordimer tumbuh dalam lingkungan yang multikultural dan sering menghabiskan waktu dengan teman-teman kulit hitamnya. Hal ini mempengaruhi tulisan-tulisannya yang sering mengangkat isu-isu tentang rasisme dan keadilan sosial.
Saat masih kecil, Gordimer sudah menunjukkan bakatnya dalam menulis. Ia sering menulis cerita pendek dan puisi. Pada usia 15 tahun, Gordimer sudah memenangkan kompetisi menulis cerita pendek yang diadakan oleh sebuah majalah.
Karya-Karya Gordimer
Gordimer telah menulis banyak karya sastra, termasuk novel, cerita pendek, dan esai. Beberapa karya terkenalnya antara lain:
- The Lying Days (1953)
- A World of Strangers (1958)
- The Conservationist (1974)
- Burger’s Daughter (1979)
- July’s People (1981)
- The House Gun (1998)
Karya-karya Gordimer sering memenangkan penghargaan, seperti Booker Prize dan Nobel Prize in Literature. Gordimer adalah wanita Afrika Selatan pertama yang memenangkan Nobel Prize in Literature pada tahun 1991.
Aktivisme Politik
Gordimer adalah seorang aktivis politik yang memperjuangkan hak-hak manusia dan keadilan sosial di Afrika Selatan. Ia terlibat dalam gerakan anti-apartheid dan menjadi anggota Kongres Nasional Afrika pada tahun 1960-an. Gordimer juga sering menulis tentang isu-isu politik dan sosial di Afrika Selatan dalam tulisan-tulisannya.
Pemerintah apartheid sering mengintimidasi Gordimer karena aktivisme politiknya. Ia dilarang mempublikasikan karyanya di Afrika Selatan pada tahun 1960-an dan 1970-an. Namun, Gordimer tetap melanjutkan aktivisme politiknya dan terus menulis tentang isu-isu politik dan sosial di Afrika Selatan.
Kematian Gordimer
Nadine Gordimer meninggal dunia pada tanggal 13 Juli 2014 di usia 90 tahun. Ia meninggal di rumahnya di Johannesburg, Afrika Selatan. Gordimer meninggalkan warisan yang besar dalam dunia sastra dan aktivisme politik. Karya-karyanya akan terus diingat dan diapresiasi oleh generasi selanjutnya.
Kesimpulan
Nadine Gordimer adalah seorang wanita sastrawan yang telah menulis banyak karya sastra yang terkenal di seluruh dunia. Ia juga seorang aktivis politik yang memperjuangkan hak-hak manusia dan keadilan sosial di Afrika Selatan. Tulisan-tulisannya sering mengangkat isu-isu tentang rasisme, apartheid, kebebasan, dan identitas. Gordimer meninggal dunia pada tahun 2014, namun karya-karyanya akan terus diingat dan diapresiasi oleh generasi selanjutnya.